Bisnis.com, TUBAN – Eksportir produk perikanan dan produk olahan ikan CV Sembada menempuh penambahan kapasitas pabrikan untuk mengisi pasar ekspor ke beberapa negara Asia Timur. selama ini, banyak pesanan ekspor yang belum dapat dipenuhi karena keterbatasan kapasitas.
Direktur CV Sembada Abdul Ghafur menyampaikan dalam waktu dekat perusahaan akan segera mengoperasikan gudang penyimpanan berpendingin (cold storage) berkapasitas 3.000 ton di lahan seluas 1,2 hektare di Desa Sobontoro, Kabupaten Tuban.
“Biaya untuk gudang dan totalnya dengan mesin dan peralatan, kami berinvestasi Rp11 miliar. Dananya dari kas internal sebesar Rp3 miliar dan kami mendapat pinjaman dari Eximbank sebesar Rp8 miliar,” jelas Abdul di Tuban Jumat (29/9/2017).
Abdul menjelaskan saat ini perusahaan telah memiliki gudang pendingin dengan kapasitas hanya 500 ton. Dengan tingginya permintaan ekspor produk kelautan baik yang berupa bahan metah maupun produk jadi yang sudah dikemas, perusahaan menambah kapaitas cold storage-nya.
Menurutnya, saat ini permintaan ekspor produk kelautan Indonesia sangat tinggi, terutama ke negara-negara Asia Timur seperti China, Hong Kong, Vietnam, dan Korea Selatan. Permintaan pengapalan pun kian meningkat setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti giat memberantas illegal fishing.
Selain menambah kapasitas gudang berpendingin, CV Sembada juga akan memperluas area pabrikan. Saat ini, perusaaan hanya mengekspor ikan mentah untuk dijual di ritel dan sebagai bahan baku industri. Nantinya, pabrik baru akan memproduksi ikan kemasan dalam volume yang lebih kecil sehingga dapat langsung dijual kepada konsumen.
“Yang kami ekspor selama ini bentuknya dalam kemasan besar sehingga di negara tujuan baru diproses menjadi kemasan yang lebih kecil. Kalau kita bisa proses sampai akhirnya di sini, nilai tambahnya akan lebih besar,” terang Abdul.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Surabaya Eximbank Indonesia Anton Happy Nugroho menuturkan pihak perbankan akan terus mendampingi perusahaan yang berkomitmen terus meningkatkan ekspornya.
“Dari awal kami damping CV Sembada, mulai dari mempersiapkan dokumen legal perusahaan, sehingga kita dapat mengekspor langsung tanpa perlu melewati jasa trader. Saat ini omzet yang dulu terkumpul dalam sebulan, bisa didapat hanya dalam sepekan,” ujar Anton.