Bisnis.com, MALANG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang menyelenggarakan Training of Trainers Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, Sistem Pembayaran Non Tunai Digital dan upaya untuk melindungi masyarakat dari kejahatan cyber di bidang sistem pembayaran kepada 168 Guru SD, SMP, dan SMA sederajat di Kota Malang.
Kepala BI Malang, Febrina, mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk mengajak masyarakat mengenal lebih dekat uang rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa.
"Dalam kegiatan Cinta Bangga dan Paham Rupiah tersebut terdapat 3 (tiga) aspek pokok," kata Febrina, Rabu (18/6/2025).
Aspek pokok yang dimaksud yakni cinta rupiah yang merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan rupiah secara tepat serta menjaga diri dari kejahatan uang yang diragukan keasliannya.
Melalui edukasi dan sosialisasi, masyarakat diharapkan mampu dan memiliki kecintaan untuk mengenali filosofi rupiah dengan baik, perilaku merawat rupiah dengan memperlakukan uang dengan baik dengan tidak mencoret, melipat, meremas, membasahi ataupun menstapler.
Selain itu juga disampaikan pengetahuan tentang ciri-ciri keaslian rupiah dan penanggulangan uang yang diragukan keasliannya.
Baca Juga
Hal ini merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI dan alat pemersatu bangsa.
"Dengan demikian diharapkan masyarakat semakin peduli dan memahami bahwa penggunaan rupiah di wilayah NKRI akan turut menentukan kedaulatan suatu negara karena rupiah merupakan salah satu simbol kedaulatan negara," katanya.
Aspek lainnya yakni paham rupiah. Hal ini merupakan perwujudan kemampuan masyarakat memahami peran rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai.
"Melalui edukasi dan sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat menggunakan rupiah secara bijak baik dalam melakukan transaksi pembayaran baik tunai maupun non tunai, membelanjakan rupiah secara bijak sesuai dengan kebutuhannya serta mengutamakan berbelanja produk-produk dalam negeri untuk mendukung ekonomi nasional," ucapnya.
Menurutnya, masyarakat juga perlu didorong untuk bijak dalam memilih instrumen investasi yang aman dan sesuai dengan profil risikonya.
Peranan penting tenaga pengajar (guru) SD, SMP dan SMA sederajat dalam mendidik dan mengarahkan generasi muda bangsa, kata dia, menjadi alasan utama bagi Bank Indonesia untuk mengadakan kegiatan ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, menyambut positif kegiatan tersebut. Pelatihan guru merupakan jalan yang tepat untuk dapat mensosialisasikan kepada masyarakat lewat murid-murid sekolah.
Dia berharap, sosialisasi itu bisa ditingkatkan dengan penyusunan modul pembelajaran. Dengan begitu, maka sosialisasi mengenai CBP Rupiah dapat lebih efektif.