Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini Dibangun Tiga Pabrik Pakan Ternak Baru

Industri pakan ternak nasional diprediksi tumbuh 6%-7% tahun ini, naik dibanding tahun lalu yang tumbuh 4%-5%. Seiring pertumbuhan bisnis pakan ternak, tiga perusahaan pakan ternak melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru tahun ini.
Ilustrasi/IST
Ilustrasi/IST

Bisnis.com, JAKARTA - Industri pakan ternak nasional diprediksi tumbuh 6%-7% tahun ini, naik dibanding tahun lalu yang tumbuh 4%-5%. Seiring pertumbuhan bisnis pakan ternak, tiga perusahaan pakan ternak melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru tahun ini.

Sejumlah pabrik pakan itu yakni pabrik pakan ternak milik CJ Group di Banjar Baru Kalimantan Selatan, New Hope Group di Makasar, dan Cargill di Kraton Jawa Timur. Pembangunan tiga pabrik tersebut artinya menambah jumlah pabrik pakan ternak di Tanah Air menjadi 90 pabrik pakan ternak.

Tiga pabrik tersebut berkapasitas produksi rata-rata 300.000 - 500.000 ton per tahun dengan investasi US$40-US$60 per ton. Pada tahun sebelumnya, empat pabrik pakan juga dibangun yakni New Hope Group di Lampung dan Semarang, Malindo Feedmill di Makasar, dan CJ Group di Semarang.

Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Desianto B. Utomo menyampaikan pertumbuhan usaha pakan ternak sebanyak 10%-12% selama tujuh tahun terakhir. Hal ini didorong penambahan populasi dari breeding farm, sehingga membutuhkan pakan lebih banyak. Dengan daya beli yang lebih baik turut mendorong permintaan dan konsumsi produk unggas. Pada 2020, produksi pakan ternak diprediksi 27,6 juta ton per tahun.

Meski demikian, industri pakan sepanjang tahun ini menghadapi tantangan lebih berat karena ambisi Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang tidak mengizinkan impor jagung. Jagung berkontribusi 50% bahan baku utama pakan ternak.

Pengetatan impor jagung mulai dirasakan sejak tahun lalu dimana volume impor jagung pada 2016 dibatasi 850.000 ton, turun drastis dibanding tahun sebelumnya sebanyak 3,1 juta ton. Sementara, tren menunjukkan permintaan jagung terus naik seiring bertumbuhnya industri pakan ternak.

Tantangan lain, imbuh Desianto, pengetatan impor jagung turut mengerek harga jagung lokal lebih tinggi. Bahkan, dia menyebut harga jagung di Tanah Air tertinggi di dunia yakni Rp4.700, jauh lebih tinggi dari harga jagung dunia yang hanya Rp3.100. Akibatnya, harga jagung turut mengerek harga pakan menjadi lebih tinggi, yang berimbas pada Harga Pokok Produksi.

Dengan demikian, menurutnya, penting bagi pemerintah memastikan swasembada jagung dengan harga jual yang kompetitif.

"Artinya kebutuhan jagung sangat vital di industri ini. Sebanyak 72% pakan di pabrik pakan adalah untuk pakan ayam. Dan 50% itu disumbang oleh jagung," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : News Editor
Sumber : JIBI
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler