Bisnis.com, GRESIK – Perusahaan asal Swiss yang bergerak di bidang kimia khusus Clariant membuka fasilitas produksi bleaching earth yang baru di Gresik, Jawa Timur.
Anggota Komite Eksekutif Clariant Christian Kohlpaintner mengatakan fasilitas produksi yang baru ini akan melengkapi kapasitas produksi yang telah ada sebelumnya. Pembangunan fasilitas produksi pertama di Jatim ini berlangsung selama 17 bulan atau dimulai pada November 2015.
“Dengan adanya fasilitas produksi bleaching earth yang baru ini kapasitas produksi kami akan naik sebesar 35%,” ujarnya pada acara peresmian fasilitas produksi bleaching earth di Gresik, Selasa (4/4/2017).
Fasilitas produksi baru tersebut tepatnya berada di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik. Christian menjelaskan pemilihan lokasi ini berdasarkan adanya fasilitas penunjang seperti deep seaport, jaringan jalan tol, dekat dengan bandar udara, serta lebih dekat untuk melayani konsumen yang berada di wilayah Kalimantan dan Sulawesi, sehingga lebih efisien dari segi biaya dan waktu.
Adapun, wilayah Asia Tenggara dan Pasifik menjadi fokus pengembangan bisnis perusahaan karena ekonomi di wilayah ini masih tumbuh dengan baik. Di Indonesia, Clariant telah memiliki enam lokasi produksi, yakni di Gresik, Tangerang, Cileungsi, Cimapang, Cikampek, dan Medan.
Unit usaha functional minerals Clariant selama ini memasok ke pelanggan di seluruh dunia dengan spesialisasi produk-produk yang berbasis bentonit. Selain tambahan lokasi baru di Indonesia, penambahan kapasitas produksi juga dilakukan di Turki pada April 2017 dan Mexico pada April 2016.
Country Head PT Clariant Indonesia Hans Gert Herrel menyebutkan untuk pembangunan fasilitas produksi bleaching earth di Gresik ini, setidaknya perusahaan menyediakan dana hingga puluhan juta dolar Amerika Serikat.
“Luas fasilitas produksi kami di sini dua hektar dengan jumlah pekerja 20 orang, yang terdiri dari enam orang di bagian manajemen dan sisanya di bagian produksi,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono menuturkan saat ini sektor industri Tanah Air tengah mendorong pengurangan impor bahan baku kimia khusus. Selama ini, 55% produk Indonesia memiliki daya saing yang lemah dengan produk serupa yang berasal dari China.
Yang memiliki daya saing tinggi, katanya, masih terbatas pada komoditas primer dengan nilai tambah yang rendah. Dengan dibukanya fasilitas produksi bleaching earth di Gresik tersebut, dia menyebutkan hal ini merupakan salah satu program pengurangan impor bahan kimia.
“Kebutuhan bleaching earth akan naik seiring tumbuhnya industri crude palm oil. Clariant Indonesia menjadi produsen bleaching earth paling besar di Tanah Air dengan kapasitas produksi 210.000 ton pertahun,” ujarnya.