Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Gula Kanigoro Bakal Ditutup, Ini Alasannya

Pabrik Gula Kanigoro yang berlokasi di Jalan Kapt. P. Tendean 24-26 Madiun bakal ditutup oleh pemerintah karena dianggap terus merugi.
Ilustrasi/ANTARA
Ilustrasi/ANTARA

Bisnis.com, MADIUN — Pabrik Gula Kanigoro yang berlokasi di Jalan Kapt. P. Tendean 24-26 Madiun bakal ditutup oleh pemerintah karena dianggap terus merugi.

Puluhan petani tebu di Madiun pun terancam kehilangan mata pencaharian mereka.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Madiun, Mochammad Nadjib mengatakan rencana penutupan PG Kanigoro saat ini masih dibahas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Untuk kepastian penutupan PG itu diperkirakan diputuskan bulan depan.

Dia menyampaikan penutupan PG Kanigoro ini akan berdampak kepada petani tebu yang selama ini menjual hasil panennya ke PG itu. Lahan kebun tebu di Kabupaten Madiun seluas 600.000 hektare, sedangkan di wilayah Kanigoro ada sekitar 1.000 hektare kebun tebu.

“Kalau dari pemerintah pusat itu menghendaki PG Kanigoro ini ditutup karena selalu merugi. Yang dipikirkan hanya keuntungannya, tanpa melihat dampak yang akan ditimbulkan bagi petani,” kata dia, Selasa (14/2/2017).

Nadjib menyampaikan Pemkab Madiun berharap rencana penutupan PG Kanigoro itu dibatalkan. Saat ini para petani di Madiun sudah telanjur menanam tebu dan siap dipanen pada Mei mendatang.

Lebih lanjut, pada Rabu (8/2/2017), dirinya diundang untuk mengikuti rapat bersama tim verifikasi tingkat Provinsi Jawa Timur yang dihadiri sejumlah stake holder, Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR), wakil kepala desa, wakil masyarakat, dan wakil dari pedagang tebu.

“Dalam rapat itu sebagian besar menolak penutupan PG Kanigoro. Karena saat ini petani sudah telanjur menanam tebu,” kata Nadjib.

Nadjib dalam rapat itu menyampaikan permintaan agar manajemen dan SDM yang mengelola PG Kanigoro dibenahi. Selain itu, alat-alat produksi di PG itu juga harus diperbarui.

“Jangan langsung ditutup. Tapi kami menyarankan supaya manajemen perusahaan harus diperbaiki dan harus mencari SDM yang profesional,” jelas dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : News Editor
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper