3. DPRD minta paskibra tidak dihakimi
Terkait kejadian bendera terbalik, DPRD Kota Surabaya ikut angkat bicara dan mengatakan insiden tidak usah dibesar-besarkan.
Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Yona Bagus Widyatmoko mengatakan peristiwa itu tidak perlu dibesar-besarkan maupun dijadikan bahan untuk menghakimi anggota paskibra.
"Yang pasti tidak ada unsur kesengajaan dari petugas pengibar bendera. Anggota Paskibra adalah generasi muda yang kelak akan menggantikan estafet kepemimpinan. Peristiwa ini bisa saja terjadi kepada siapa pun," ujarnya dikutip dari Antaranews.
4. Bakesbangpol diminta evaluasi
Meskipun begitu, Yono meminta adanya evaluasi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya sebagai pihak yang membawahi proses seleksi dan pembinaan paskibra.
Baca Juga
Menurutnya, kesiapan mental, psikologis, hingga pemahaman ideologi para calon anggota paskibra harus menjadi perhatian serius.
"Kami meminta agar dilakukan proses seleksi yang lebih ketat, termasuk tes psikologi, mental, dan ideologi, agar kejadian serupa tidak terulang pada event berikutnya," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan bahwa anggaran untuk pembinaan paskibra Kota Surabaya cukup besar.
Oleh karena itu, penggunaan anggaran tersebut diharapkan benar-benar maksimal demi menghasilkan anggota paskibra yang memiliki kemampuan, kesiapan, dan ketahanan mental saat menjalankan tugas.
5. Anggaran besar
Lebih lanjut anggota DPRD Surabaya itu juga menekankan mengenai penggunaan anggaran untuk pembinaan paskibra Kota Surabaya cukup besar.
Karena nilainya besar, ia meminta penggunaan anggaran benar-benar maksimal demi menghasilkan anggota paskibra yang memiliki kemampuan, kesiapan, dan ketahanan mental saat menjalankan tugas.