Bisnis.com, BATU — Universitas Islam Negeri Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang memprogramkan "bedol" kampus dari Jl Gajayana Kota Malang ke kampus III di di Dusun Locari, Desa Precet, Kota Batu, dan Desa Sumbersekar, Kec. Dau, Kabupaten Malang, seluas 120 hektare yang membutuhkan investasi sekitar Rp4-5 triliun.
Rektor UIN Maliki, Prof Zainuddin, mengatakan program bedol kampus sudah merealisasikan pembangunan Gedung Arrahim di Kampus III.
Gedung tersebut nantinya dimanfaatkan Fakultas Sainstek, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Syariah.
"Penyelesaian Gedung Arrahim yang di atas lahan seluas 22 hektare sudah mencapai 90% lebih. Tinggal penyelesaian landscape-nya," kata Zainuddin, di sela-sela peresmian Gedung Arrahim Kampus III UIN Maliki yang dibiayai melalui skema Pembiayaan Hibah dan/atau Pinjaman Luar Negeri (PHLN) dari Saudi Fund for Development (SFD), di Batu, Kamis (15/5/2025).
Pemindahan kampus tersebut dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan penyelesaian gedung. Tahap berikutnya, akan dibangun gedung dengan lafal Arrahman di tempat yang sama, dan terakhir gedung dengan lafal Allah.
Jika nanti pemindahan telah selesai direalisasikan, kata dia, gedung lama akan difungsikan untuk kepentingan lain.
Baca Juga
Kampus di Jl Gajayana, akan dijadikan gedung pascasarjana, sedangkan gedung pascasarjana di Kota Batu bisa saja diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.
Dia menilai, pembangunan gedung Arrahim yang menghabiskan dana hampir Rp1 triliun itu bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi merupakan landasan bagi masa depan pendidikan Islam yang unggul dan mendunia.
Selain itu juga pertumbuhan ekonomi lokal yang berkembang seiring hadirnya kampus, serta pengelolaan pendidikan terpadu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dia juga menegaskan pentingnya peran kampus ini bagi masyarakat luas.
"Kami berharap kampus ini berguna untuk mahasiswa dan seluruh lapisan masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri. Kami punya mahasiswa dari berbagai benua," katanya.
Menurutnya, pembangunan Gedung Arrahim ini tidak akan berhenti di sini. Masih ada pembangunan yang akan dilakukan pada tahun depan.
"Semoga kerja sama ini terus berkembang pada fase-fase selanjutnya, baik dalam bidang infrastruktur, pengembangan akademik, maupun kolaborasi global," katanya.
Di tempat yang sama, CEO SFD Sultan Abdulrahman Almarshad, merasa senang bisa membantu UIN Maliki Malang sebagai pendidikan tinggi Islam untuk terus mengembangkan pendidikan, sehingga bisa memberikan dampak yang lebih luas untuk masyarakat dunia.
"Kami berharap, kerja sama ini bisa terus terjalin, sehingga pembangunan ini bisa berlanjut hingga selesai semua tahapanya," kata Sultan.
Menurutnya, gedung Arrahim diharapkan menjadi simbol komitmen UIN Malang dalam membangun pendidikan Islam yang terintegrasi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan global.