Bisnis.com, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menaikkan harga tandan buah segara (TBS) kelapa sawit rata-rata 4,43% pada Januari 2025.
“Setelah menggelar rapat bersama Tim Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Provinsi Kalsel, kami sepakat harga TBS sawit pada Januari resmi naik,” kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Suparmi di Banjarbaru, Sabtu (18/1/2025).
Dia menuturkan dari rata-rata kenaikan sebesar 4,43%, di antaranya harga terendah sekitar Rp2.566 per kilogram dengan umur tanaman tiga tahun, dan harga tertinggi sekitar Rp3.550 per kilogram dengan umur tanaman 13 tahun.
“Dalam rapat pembahasan, crude palm oil (CPO) pada Januari juga resmi naik sebesar 4,27 persen ,” ujarnya.
Suparmi menyebutkan kenaikan 4,27% CPO tersebut dihitung berdasarkan harga dari periode Desember, dari yang bulan lalu di harga sekitar Rp14.528 per kilogram, kini menjadi sekitar Rp15.149 per kilogram.
Selain itu, kata dia, harga kernel atau inti sawit juga mengalami kenaikan sebesar 9,52%, dari periode sebelumnya di harga sekitar Rp9.512 per kilogram, kini berada di harga sekitar Rp10.418 per kilogram.
Baca Juga
“Kemudian, nilai Indeks Kinerja (K) kelapa sawit turun sebesar 0,59 persen, dari angka 93,02 persen menjadi 92,43 persen,” ujar Suparmi.
Dalam rapat penetapan harga TBS kelapa sawit di Kalimantan Selatan, turut dihadiri para pihak terkait, yakni perwakilan dinas teknis bidang fungsi perkebunan di kabupaten sentra sawit, perwakilan perusahaan kelapa sawit, petani plasma, koperasi kelapa sawit, Asosiasi Petani Kelapa Sawi Indonesia (Apkasindo), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Provinsi Kalsel.