Bisnis.com, MALANG — Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang dan nonbintang di Kota Malang pada Juli 2024 mencapai 57,23% yang mengindikasikan sektor pariwisata benar-benar sudah pulih.
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, mengatakan angka tersebut meningkat sebesar 1,77 poin jika dibandingkan dengan TPK Juni 2024 yang mencapai 55,46, dan naik sebesar 6,75 poin jika dibandingkan dengan TPK Juni 2023 yang mencapai 50,48%.
“TPK hotel di Kota Malang ini 12,86 poin lebih tinggi dibandingkan TPK hotel Jawa Timur yang mencapai 44,37%, dan 13,24 poin lebih tinggi dibandingkan TPK Hotel di Indonesia yang mencapai 43,99%,” katanya, Senin (2/9/2024).
Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) gabungan pada hotel klasifikasi bintang dan nonbintang di Kota Malang selama Juli 2024, kata dia, tercatat sebesar 1,47 hari, nilai ini naik sebesar 0,01 poin jika dibandingkan bulan Juni 2024 yang mencapai 1,46 hari.
“Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) gabungan di Kota Malang ini 0,05 poin lebih tinggi dibandingkan dengan RLMT gabungan Jawa Timur yang mencapai 1,42 hari, namun 0,05 poin lebih rendah dibandingkan dengan RLMT gabungan Indonesia yang mencapai 1,52 hari,” ucapnya.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, mengatakan TPK di bulan juli mengalami peningkatan meski bukan musim liburan mengindikasikan bahwa sektor wisata semakin menggeliat yang ditunjang dengan semakin beragamnya destinasi wisata di Malang Raya.
Baca Juga
Menurutnya, Malang Raya semakin terdepan menjadi daerah tujuan wisata maupun bisnis. Hal ini juga turut mendorong peningkatan RLMT.
Selain itu, kata dia, berbagai aktivitas pemerintahan dan swasta yang memanfaatkan fasilitas MICE turut mendongkrak TPK. “Tentunya, kemajuan sektor pariwisata ini semakin memperluas ceruk pasar untuk sektor pendukung pariwisata, termasuk UMKM,” ucapnya. (K24)