Bisnis.com, MALANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur telah menyiagakan ratusan tandon air sebagai upaya penanganan terhadap potensi terjadinya kekeringan di sejumlah wilayah desa di daerah setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan di Kabupaten Malang, Minggu, menyatakan ratusan tandon itu memiliki daya tampung air 1.200 liter dan 5.500 liter.
"Tandon kapasitas 1.200 liter, yang lipat 60 unit dan sekitar 50 unit tandon bulat, dan empat unit 5.500 liter sifatnya masih disiagakan," kata Sadono.
Sadono menyatakan bahwa tandon 1.200 liter yang berbentuk bulat dan portabel atau lipat tersebut merupakan bantuan dari BPBD Provinsi Jawa Timur.
Sedangkan tandon berdaya tampung 5.500 liter merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kalau tahun kemarin kami pakai terpal untuk tandon darurat," ujarnya.
Baca Juga
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Malang menyebut ada 20 desa di enam wilayah kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan.
Puluhan desa tersebut, yakni Desa Klampok di Kecamatan Singosari, Desa Jabung dan Desa Kemiri di Kecamatan Jabung, Desa Sumberoto di Kecamatan Donomulyo, dan Desa Karangkates di Kecamatan Sumberpucung.
Kemudian, Desa Sumbermanjing Wetan, Desa Sumberagung, Desa Kedungbanteng, Desa Tambakasri, Desa Ringinsari, Desa Argotirto, Desa Sitiarjo, Desa Klepu, Desa Ringinkembar, Desa Tambakrejo, dan Desa Druju di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Selanjutnya, Desa Sumberpetung, Desa Kalipare, Desa Kalirejo, dan Desa Putukrejo di Kecamatan Kalipare. Total di 20 wilayah itu dihuni sebanyak 8.372 kepala keluarga.
Dia menjelaskan bahwa tandon air akan didistribusikan apabila sudah masuk tanggap darurat. "Distribusi 24 jam, rata-rata satu hari tiga truk tangki air atau 15.000 liter air," tuturnya.
Selain menyiagakan tandon air, BPBD Kabupaten Malang juga akan melakukan reaktivasi posko siaga kedaruratan.
"Mengaktifkan kembali Posko Siaga Bencana Darurat Kekeringan dan Kebakaran Hutan atau lahan di yang ada di BPBD sampai dengan 30 September 2024," kata Sadono.