Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Premi Asuransi Umum pada Triwulan I/2024 Turun 56,37%

Premi asuransi jiwa menurun 42,58% yoy yang diiringi juga dengan penurunan klaim asuransi jiwa sebesar 73,88% yoy.
Karyawan memotret logo-logo asuransi jiwa./Bisnis-Abdurachman.
Karyawan memotret logo-logo asuransi jiwa./Bisnis-Abdurachman.

Bisnis.com, MALANG — Pendapatan premi asuransi umum di wilayah kerja OJK Malang pada triwulan I/2024 turun 56,37% secara yoy.

Plt. Kepala Kantor OJK Malang, Ismirani Saputri, mengatakan sampai dengan akhir triwulan I/2024, pendapatan premi asuransi umum sebesar Rp158 miliar atau menurun 56,37% (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp363 miliar. 

“Di sisi lain, premi asuransi jiwa menurun 42,58% yoy yang diiringi juga dengan penurunan klaim asuransi jiwa sebesar 73,88% yoy,” ujarnya, Selasa (21/5/2024). 

Terkait kinerja perusahaan pembiayaan KOJK Malang mencatat peningkatan penyaluran piutang pembiayaan. Nilai outstanding piutang pembiayaan mencapai Rp6,92 triliun atau tumbuh 8,37% yoy sedangkan NPF mencapai 3,35%, meningkat 0,21% dari posisi yang sama tahun sebelumnya.

Untuk perusahaan pergadaian, dia menegaskan, Kantor OJK Malang telah selesai memproses satu izin usaha pergadaian pada 2024 sebagaimana telah dikeluarkannya Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-37/KO.14/2024 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Pergadaian Kepada PT. Makmur Bersama Gadai tanggal 05 April 2024.

“Dengan demikian, perusahaan pergadaian yang terdaftar dan diawasi OJK Malang menjadi sejumlah tiga entitas,” ucapnya.

Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai di sebagian masyarakat, asuransi masih menjadi kebutuhan sekunder. Prioritas masyarakat pada pemenuhan kebutuhan pokok dan kebutuhan utama lainnya seperti sandang dan papan (rumah). 

Selain itu, kata dia, pada triwulan I/2024, masyarakat dihadapkan pada kebutuhan pendidikan dan gejolak harga sejumlah komoditas pangan, sehingga pembayaran premi asuransi juga sedikit dikesampingkan. 

“Asuransi menjadi salah satu faktor penting penyangga pendapatan masyarakat atas kejadian tak terduga dan turut menjamin akses layanan Kesehatan,” kata Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi FEB UB itu.(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper