Bisnis.com, MALANG — Penyaluran kredit perbankan di wilayah kerja OJK Malang tembus Rp94,36 triliun pada triwulan I/2024.
Plt. Kepala Kantor OJK Malang, Ismirani Saputri, mengatakan kredit sebesar itu berarti tumbuh 14,29% yoy (Februari 2024: 15,44%) menjadi Rp94,36 triliun dengan kredit investasi sebagai main driver.
“Secara mtm, kredit investasi dan kredit konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 3,24% dan 1,49% sementara kredit modal kerja menurun sebesar 1,14%,” ujarnya, Senin (20/5/2024).
Di sisi lain, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Maret 2024 tercatat meningkat 8,53% yoy (Februari 2024: 9,47% yoy) menjadi Rp97,10 triliun, utamanya didorong peningkatan penghimpunan tabungan.
Kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL sebesar 2,23% atau menurun 0,49% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pemulihan yang terus berlanjut di sektor riil mendorong penurunan Loan at Risk (LaR) menjadi 8,56% atau menurun 0,80% yoy.
Dengan berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid-19 pada 31 Maret 2024, kata dia, jumlah debitur dengan outstanding kredit restrukturisasi dampak Covid-19 di wilayah kerja OJK Malang sebanyak 51.386 debitur dengan total baki debet sebesar Rp2,85 triliun, secara nominal menurun 16,82% secara ytd.
Baca Juga
Porsi terbesar penyaluran kredit bank belum berubah dari periode sebelumnya, yakni mayoritas disalurkan kepada sektor Perdagangan Besar dan Eceran (porsi: 20,55%), Industri Pengolahan (porsi: 17,82%), dan Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna) (porsi: 15,70%).
Adapun penyaluran kredit UMKM juga semakin meningkat, tumbuh 12,97% yoy menjadi Rp34,22 triliun dengan penyaluran utama kepada sektor Perdagangan Besar dan Eceran (porsi: 46,22%).
Dia menegaskan, aset perbankan tumbuh 11,01% yoy (Februari 2024: 11,79% yoy) yaitu mencapai Rp159,59 triliun per Triwulan I/2024. “Sejalan dengan perkembangan kinerja perekonomian yang positif, sektor perbankan di wilayah kerja KOJK Malang menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan,” ucapnya.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai peningkatan penyaluran kredit mengindikasikan bahwa perekonomian terus bergeliat.
Pulihnya sektor industri, perdagangan, dan pariwisata, kata dia, akan menjadi motor ekonomi terus tumbuh. Ketiga sektor tersebut akan memberikan multiplier effect pada perkembangan UMKM dan konsumsi masyarakat. “Suku bunga yang adaptif terhadap kebutuhan pasar kredit serta penguatan daya beli akan mendorong peningkatan penyaluran kredit terus berlanjut,” ucapnya.(K24)