Bisnis.com, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terus mengebut percepatan proses pemulihan lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan infrastruktur, pascabencana banjir bandang yang melanda beberapa desa di Kecamatan Munjungan, daerah pesisir selatan daerah itu.
"Ya, ini proses pemulihan sedang berjalan. Saya memohon maaf kepada warga, semoga warga bisa sabar. Kita pemulihan cepat," kata Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin saat meninjau proses pemulihan dampak banjir bandang di Desa Munjungan, Minggu (28/4/2024).
Pelaksanaan proses pemulihan itu melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk membantu masyarakat, mulai dari BPBD, Dinas PUPR, BBWS hingga BAZNAS dalam rangka penanganan sejumlah infrastruktur yang dilaporkan rusak terdampak banjir.
"Kemudian Dinas Sosial PPPA dan relawannya Tagana dalam menyalurkan sembako, serta penanganan-penanganan lainnya seperti dapur umum dan segala macam kami ucapkan terima kasih. Semoga ini dapat membantu masyarakat terdampak," imbuhnya.
Proses pemulihan secepat mungkin itu, lanjut Mas Ipin diharapkan dapat segera membangkitkan perekonomian masyarakat yang melumpuh akibat banjir bandang itu.
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun banjir bandang itu dilaporkan merusak sejumlah infrastruktur hingga rumah warga.
Baca Juga
"Semoga kondisinya segera pulih seperti sedia kala," katanya.
Untuk diketahui, wilayah Kecamatan Munjungan dilanda banjir bandang pada 19 April. Dari sejumlah daerah, kondisi terparah terjadi di Desa Munjungan.
Ada sebanyak tiga rumah dan sebuah masjid terdampak kerusakan. Beruntung dalam peristiwa itu tidak sampai menelan korban jiwa.
"Alhamdulillah untuk korban jiwa nihil. Karena ketika air sudah kelihatan besar, masyarakat mengungsi. Kamis (18/4) sekitar pukul 21.00 WIB hujan deras, kemudian sekitar pukul 01.00 WIB (Jumat) banjir bandang datang. Ketika itu masyarakat sudah siaga merujuk kejadian banjir sebelumnya," ujar Kades Munjungan, Agus Setiawan.
Dari hasil identifikasi BPBD Trenggalek secara menyeluruh di Bumi Menak Sopal, Bencana hidrometeorologi pada 18-19 April lalu mengakibatkan puluhan rumah rusak.
Ada sebanyak 46 rumah terdampak longsor di 13 desa dari enam kecamatan serta empat rumah dan sebuah masjid rusak terdampak banjir.
Dilaporkan, sebanyak 591 rumah di 18 desa dari 8 kecamatan terdampak.
Jumlah itu belum termasuk dampak lainnya seperti kerusakan fasilitas sosial maupun fasilitas umum hingga melumpuhnya perekonomian akibat konektivitas yang terputus sementara waktu akibat longsor yang menutup akses jalan.
Pasca peristiwa itu, petugas gabungan terus melakukan upaya pemulihan.
"Kami mewakili masyarakat Desa Munjungan mengucapkan terima kasih atas perhatian seluruh stake holder. Terutama kepada bapak bupati yang sigap melalui TAPD yang sudah turun ke lokasi," katanya.