Bisnis.com, SURABAYA - Penjualan listrik tegangan menengah dan tegangan tinggi sektor bisnis dan industri di Jawa Timur menunjukkan tren positif.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Agus Kuswardoyo, mengatakan ada 100 pelanggan dengan total daya 160 Mega Volt Ampere (MVA) di pelanggan bisnis dan industri. Sementara dari pertumbuhan penjualan kumulatif tahunan per triwulan I 2024 tumbuh 6,79%.
PLN juga melakukan ekstensifisikasi dengan menciptakan demand listrik baru. "Saat ini PLN lebih proaktif menjangkau kebutuhan dan kepuasan pelanggan," terang Agus dalam rilis, Kamis (25/4/2024).
Informasi terbaru, PLN melakukan pengoperasian penambahan daya untuk pelanggan tambak pembibitan PT Samudra Duwet Pranata Situbondo dari daya 345 kVA menjadi 690 kVA pada (18/4) lalu.
Sebelumnya, PLN juga melakukan pengoperasian pasang baru pelanggan industri makananan kemasan di Mojokerto PT Tristan Makmur Centralindo daya 555 kVA dengan estimasi rata-rata pemakaian 115.440 kWh per bulan.
Adapun pada momen Lebaran 2024, pemakaian listrik di Jawa Timur mengalami peningkatan sebesar 30,17 % atau 5.863 megawatt (MW) pada tanggal (17/4) lalu yang bertepatan dengan H+7 lebaran. Puncak kelistrikan saat Hari Raya Idul Fitri 2024 mencapai 4.504 MW dengan daya mampu pasok sebesar 9.999 MW.
Baca Juga
Konsumsi listrik pada periode Idulfitri 1445 H menurun salah satunya dikarenakan banyak industri dan bisnis yang tutup dan tidak beroperasi. Apalagi di wilayah-wilayah industri seperti Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan dan Surabaya.
"Pada hari H lebaran beban puncak malam sebesar 4.504 MW, meningkat 1,53% jika dibandingkan momen lebaran tahun lalu. Namun jika dibandingkan hari biasa beban listrik turun hingga 29,7%," ujar Agus.
Dari total 13,823,475 pelanggan PLN di Jawa Timur, saat ini sebanyak 5,48% (757.234 pelanggan) merupakan golongan tarif bisnis dan 0,92% (127.664 pelanggan) merupakan golongan tarif industri. Walaupun secara jumlah pelanggan sedikit, namun jika dilihat dari kebutuhan daya tersambungnya pelanggan Industri berkontribusi 30,8% (7.812 MVA) dan pelanggan Bisnis 16,91% (4,289 MVA) dari daya tersambung total sebesar 25.539 MVA.