Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Gempa Tuban di Surabaya, Bangunan Rusak, Pasien Sempat Diungsikan

Dampak gempa tersebut selain bangunan ada juga korban yang mengalami dislokasi kaki kanan.
Seorang pasien Rumah Sakit Unair Surabaya menjalani perawatan di tenda darurat dengan didampingi keluarganya, Jumat (22/3/2024) malam./Antara-Ananto Pradana.
Seorang pasien Rumah Sakit Unair Surabaya menjalani perawatan di tenda darurat dengan didampingi keluarganya, Jumat (22/3/2024) malam./Antara-Ananto Pradana.

Bisnis.com, SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya mencatat sebanyak lima bangunan roboh terdampak gempa yang berpusat pada 132 kilometer Timur Laut Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024).

Adapun bangunan yang roboh yakni di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewandhie, bangunan kosong di Jalan Tambak Adi, RS Unair, rumah di Jalan Ngaglik dan gedung di Jalan Kenjeran Surabaya.

Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya mengatakan bahwa catatan tersebut masih bersifat sementara karena saat ini semua tim masih menyisir dan mencatat.

"Kami akan terus berkeliling untuk melihat-lihat terutama di gedung-gedung tinggi, objek vital seperti rumah sakit dan mal-mal," ucapnya.

Dampak gempa tersebut, kata Hebi, selain bangunan ada juga korban jiwa yang mengalami dislokasi kaki kanan.

"Atas nama Mohayaroh warga Kenjeran, dia terkena material bangunan di Jalan Tambak Adi," katanya.

Hebi menjelaskan, saat petugas sampai di lokasi, langsung melakukan kordinasi dengan warga sekitar dan menutup akses jalan di tempat kejadian perkara.

"Bangunan yang roboh itu kosong tidak berpenghuni, korbannya seorang pengendara yang kebetulan melintas dan langsung dibawa ke RS Soewandhie," ujarnya.

Sementara, untuk bangunan lainnya ada yang masih belum tertangani karena sesuatu hal.

"Salah satu rumah di Nganglik itu pemilik rumahnya masih di luar kota, yang gedung di Kenjeran itu kacanya ada yang pecah juga belum tertangani," tuturnya.

Pasien Dievakuasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Jawa Timur mendirikan tenda untuk dijadikan sebagai ruang perawatan darurat di halaman Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair), pascagempa 6,5 magnitudo di 130 kilometer Timur Laut Tuban, Jumat.

"Untuk tenda yang didirikan di Rumah Sakit Unair sebagai bentuk kewaspadaan juga dari pihak rumah sakit, makanya kami dirikan tenda," kata Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro kepada wartawan di Rumah Sakit Unair.

Sementara, Manajer Penunjang Medis Rumah Sakit Unair dr Cahyo Wibisono mengatakan penempatan pasien di tenda dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan.

"Memang ada tingkatan bermacam-macam ada darurat sekali, yang ICU dan pasang inkubator, ada kedaruratan menengah, dan juga ada pasien-pasien anak-anaknya," katanya.

Sedangkan untuk total pasien yang sementara ini menjalani perawatan di luar gedung rumah sakit tersebut, yakni sebanyak 160 orang.

"Ada 60 pasien dari ICU, pasien dewasa 80, sisanya anak-anak. Kemudian sedang kami persiapkan layanan di ruang tertentu sehingga pelayanan medis berjalan dengan lancar" katanya.

Di samping itu, ditanya soal kerusakan, pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan. "Masih belum kami inventarisir kerusakan," ujarnya.

Pantauan Antara di lokasi, hingga pukul 21.01 WIB di area parkir Rumah Sakit Unair sudah ada dua tenda milik BPBD Jawa Timur dan Kota Surabaya yang difungsikan untuk menampung pasien.

Kemudian, petugas dari BPBD juga kembali mendirikan satu tenda tambahan yang ditempatkan di depan ruang IGD rumah sakit tersebut.

Sebelumnya, pasien yang dirawat di Rumah Sakit Universiras Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur dievakuasi keluar gedung pascagempa susulan berkekuatan 6,5 magnitudo yang terjadi di 130 kilometer Timur Laut Tuban. Setelah dibawa keluar dari gedung sore tadi, para pasien ditempatkan di area parkir rumah sakit.

Pasien-pasien yang sedang menjalani perawat itu seluruhnya ditempatkan di tempat tidur beserta selang infus yang terpasang di bagian tangan.

Dalam perkembangan terbaru, pasien di Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur telah dimasukkan kembali ke kamar perawatan setelah sempat dievakuasi keluar gedung, menyusul gempa bermagnitudo 6,5 yang terjadi di 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat.

Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair Martha Kurnia Kusumawardani di Surabaya, Jumat malam mengatakan pasien-pasien tersebut dimasukkan kembali ke ruang perawatan usai berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya.

"Pasien yang telah dievakuasi ke luar gedung, secara bertahap sejak sore tadi telah dimasukkan kembali ke dalam kamar perawatan rumah sakit dengan tetap mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi," kata Martha.

Martha menyebutkan prosedur baku yang dilakukan RS Unair apabila terjadi gempa bumi (Code Green) adalah pasien dan semua pengunjung dievakuasi dari gedung rumah sakit untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, terutama pada pasien.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper