Bisnis.com, MALANG — Menjaga inflasi tetap rendah menjadi tantangan jangka pendek Kepala Bank Indonesia Malang, Febrina, yang baru dikukuhkan.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai pergantian nakhoda baru KPw BI Malang diharapkan mampu memperkokoh fungsi dan peran BI dalam mengembangkan perekonomian daerah di wilayah kerja. “Namun hal ini juga tidak mudah karena Maret ini terjadi gejolak harga sejumlah harga kebutuhan pokok,” katanya, Rabu (6/3/2024).
Oleh karena itulah, dia meminta BI bersama TPID harus mampu berkolaborasi lebih baik lagi dalam upaya stabilisasi harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Upaya stabilisasi harga pangan juga dihadapkan pada cuaca ekstrem pada pancaroba yang diperkirakan Maret-April, hal ini akan mempengaruhi produktivitas pertanian komoditas pangan.
PR selanjutnya, kata dia, memperkuat posisi BI di tengah masyarakat dengan memperbanyak model-model pengembangan UMKM by design sehingga dapat menjadi benchmark bagi pemerintah daerah dalam pengembangan UMKM.
Hal yang tak kalah penting adalah BI terus merajut kerja sama antar daerah di Malang raya secara berkelanjutan, baik dalam upaya manajemen stok komoditas pangan maupun kerja sama pembangunan.
Baca Juga
“Satu hal lagi, inklusi keuangan dan literasi keuangan masyarakat juga sangat dibutuhkan peran BI secara berkesinambungan,” ucapnya.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, meminta kepada Febrina yang akan mengemban amanah sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang untuk melanjutkan sinergi dan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah serta mitra strategis lainnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang didukung dengan inflasi yang rendah dan stabil.
“Tantangan inflasi terutama komoditas pangan perlu diwaspadai, terlebih lagi menjelang Ramadan dimana permintaan terhadap kebutuhan pangan akan meningkat,” katanya pada Pengukuhan Kepala BI Malang, Selasa (5/3/2024).
Hal ini sudah menjadi perhatian Pemerintah Pusat dan Bank Indonesia, sehingga perlu adanya penguatan sinergi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah dalam menghadapi ancaman inflasi tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan Gerakan Tanam Pangan Mandiri yang dilakukan oleh rumah tangga dengan menanam komoditas penyumbang inflasi seperti cabai di halaman rumah masing-masing.
Dia berpesan, Bank Indonesia bersama stakeholders agar berperan dalam mengembangkan UMKM karena UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional.
Dia meyakinkan kondisi global menghadapi ketidakpastian yang tinggi namun perekonomian Indonesia masih bisa bertahan salah satunya karena ditopang oleh UMKM yang memiliki peran signifikan dalam perekonomian nasional. Oleh karenanya kemajuan UMKM menjadi kunci bagi daya tahan ekonomi Indonesia.
Dari sisi sistem pembayaran, BI berperan dalam mendorong digitalisasi sistem pembayaran salah satunya dengan memperluas implementasi QRIS. Di sisi lain elektronifikasi transaksi Pemda di wilayah BI Malang terus menunjukkan hasil yang baik ditandai dengan capaian indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) seluruh Pemda di wilayah kerja yang mencapai di atas 90%.
Selanjutnya, BI Malang juga berperan dalam menyediakan uang rupiah di masyarakat dalam kondisi layak edar melalui layanan kas keliling serta edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah.(K24)
