Bisnis.com, SURABAYA — Provinsi Jawa Timur akan menyiapkan formula untuk menggairahkan perekonomian Jatim pada tahun depan guna menghadapi berbagai tantangan ekonomi global.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan tantangan tahun depan memang semakin kompleks dari dampak perang di Gaza, perlambatan ekonomi di Amerika Serikat hingga krisis properti di China.
“Untuk itu menghadapi tantangan itu, yang bisa kita lakukan adalah dengan menggairahkan sejumlah sektor unggulan agar menjaga perekonomian Jatim,” katanya secara virtual dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023, Rabu malam (29/11/2023).
Dia menyebutkan, 3 sektor unggulan yang harus didorong penyerapan tenaga kerjanya yakni sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan yang merupakan pengerek pertama.
Data per Agustus mencatat, sektor pertanian ini menyumbang 31,49% tenaga kerjanya, tenaga kerja industri pengolahan 15,20%, dan perdagangan 19,10%.
“Kita masih punya PR bagaimana menjadikan industri manufaktur bisa growth lebih baik dari saat ini yang tumbuh 4,07% (kuartal III/2023). Kemudian sektor akomodasi dan makan minum yang menunjukan gairah sektor pariwista ini juga menjadi pengerek pertumbuhan ekonomi Jatim,” jelasnya.
Baca Juga
Di tahun depan, lanjut Emil Jatim akan melanjutkan sejumlah program yang mendukung sektor lokomotif tersebut. Untuk sektor industri dan perdagangan, Jatim akan menggenjot kinerja ekspor melalui kerjasama antar daerah, promosi misi dagang dalam dan luar negeri, serta program standarisasi dan desain produk (sertifikasi halal, SNI, dan lainnya), hingga operasi pasar bahan kebutuhan pokok.
“Dalam tranformasi pariwisata, kami terus mengembangkan Desa Wisata, serta pengembangan platform digital pariwisata dengan penguatan 3A yakni atraksi, amenitis dan aksesbilitas. Sebagai contoh ada desa wisata yang pemegang sahamnya adalah warga sendiri, dan sekarang sudah bisa Break Even Point (BEP),” ujarnya.
Di sektor pertanian, tambah Emil, Jatim juga melanjutkan optimalisasi agro melalui program petik olah kemas jual, pengembangan perhutanan sosial, peningkatan budi daya perikanan, serta inseminasi buatan sejuta lebih anak sapi.
Deputi Kepala Bank Indonesia - Jatim, Rizki Ernadi Wimanda mengatakan, momentum peluang ekonomi di Jatim pada 2024 masih terbuka tetapi tetap harus mewaspadai sejumlah tantangan baik global maupun domestik
“Walaupun ekonomi Jatim tahun ini termoderasi dengan proyeksi tumbuh 4,6% - 5,4% karena faktor global yang mempengaruhi domestik, tetapi tahun depan kami optimistis kinerja ekonomi Jatim 2024 akan semakin menguat dengan tingkat inflasi yang terjadg di sasaran plus minus 2,5% -1%,” katanya.
Optimisme tersebut, kata Rizki, didorong oleh indeks keyakinan konsumen yang cukup menguat pada kuartal IV/2023 diperkirakan indeksnya mencapai 138 atau naik dibandingkan kuartal III/2023 yang sebesar 135. Begitu juga kinerja ekspor yang masih berpotensi, disusul kinerja impor barang modal yang menandakan ada pertumbuhan investasi di Jatim.
“Ekonomi kita masih akan kuat, salah satunya juga dipengaruhi oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti pembangunan smelter di Gresik dan juga Bandara Kediri,” imbuhnya.