Bisnis.com, MALANG — Pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2024 di kisaran 5%-5,6%, tertahan karena memasuki tahun politik.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, mengatakan investor/pengusaha akan menunda untuk ekspansi sampai semester I/2024.
“Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi akan banyak didukung dari sisi konsumsi karena gelaran politik pilpres dan pileg yang mendorong peningkatan dana tunai ke masyarakat,” ujarnya, Rabu (22/11/2023).
Sedangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada tahun ini, dia memperkirakan, tidak semoncer tahun lalu yang mencapai 6,32%. Hal itu terjadi karena baseline-nya pada 2022 sudah besar, sedangkan pada 2021 relatif kecil karena ada pandemi.
“Saya memperkirakan pertumbuhannya di kisaran 5%,” ucapnya.
Selain itu, kata Joko, tantangan kenaikan komoditas pangan, dan situasi geopolitik global akan senantiasa mengancam perekonomian nasional dan daerah.
Baca Juga
Meski begitu, menurut dia, faktor yang memacu pertumbuhan ekonomi tetap pada jalur optimis karena daya beli masyarakat tetap terjaga melalui berbagai program perlindungan sosial, pembiayaan sektor produktif, dan stabilisasi harga pangan.
Kebijakan tersebut akan berdampak pada konsumsi rumah tangga yang terjaga. Sedangkan secara sektoral, sektor jasa dan industri akan menjadi mesin pertumbuhan pada 2023.
Sementara itu, data Bank Indonesia Malang menyebutkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja BI Malang pada 2023 diperkirakan mencapai 4,9%-5,7%, sedangkan pertumbuhan pada 2022 mencapai 5,5%.
Khusus untuk Kota Malang, proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 mencapai 5,2%-6%, lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang mencapai 6,32%.(K24)