Bisnis.com, MALANG — CV Peta Sejahtera Lawang (PSL), produsen Sadz Water memanfaatkan komunitas yang tersebar luas di Jatim untuk penetrasi pasar air minum dalam kemasan (AMDK).
Wakil Manajemen dan Pemasaran CV. Peta Sejahtera Lawang, Alfan Sandi Mishbarul Fikri, mengatakan Sadz Water yang beroperasi sejak 19 September 2015 merupakan kegiatan usaha Jama'ah yang dulu dengan bendera News Heqsa. “Tapi sejak 2022, brand-nya berubah menjadi Sadz Water dan sudah mengantongi HAKI dan izin-izin lainnya,” ucapnya, Jumat (6/10/2023).
Meski sudah beroperasi sejak 2015, kata dia, Sadz Water masih merupakan usaha rintisan. Apalagi persaingan bisnis AMDK sangat ketat di pasar. Karena itulah, dia meyakinkan, yang perlu diperkuat agen pemasaran. Saat ini baru 40 agen pemasaran dan segera ditambah menjadi 100 agen.
Selain itu, kedepan CV Peta Sejahtera Lawang akan merekrut agen dari pelaku usaha toko kelontong. “Tahun depan kami harapkan penjualan bisa menembus 100 galon dan 1.000 botol per hari, naik 50 persen dari penjualan tahun ini,” ucapnya.
Agen Sadz Water menyebar mulai dari Kediri, Nganjuk, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Situbondo, Banyuwangi, Lumajang, dan Sidoarjo di Jatim.
Dari sisi kualitas produk, dia meyakinkan, Sadz Water mampu bersaing dengan merek kompetitor. Hal itu bisa terjadi karena sudah menggunakan mesin reverse osmosis (RO) dengan saringan sekecil nano sehingga dapat mengukur kandungan mineral dan ukuran molekul air dengan baik.
Baca Juga
Intinya, semakin rendah kandungan mineral dalam air maka rasanya pahit. SNI mensyaratkan maksimal kandungan mineral 500 ppm. “Semakin rendah kandungan mineral, semakin pahit rasanya. Untuk Sadz Water kandungannya 5-20 ppm,” ucapnya. Sedangkan ukuran molekul air 70-80 Hz.
Spesifikasi seperti itu, Alfan meyakinkan, rasa AMDK Sadz Water lebih segar dan lembut dari produk kompetitor.“Karena itulah, kami optimistis mampu mengembangkan pasar dengan berbekal kualitas produk dan jaringan pemasaran melibatkan Jama'ah. Kapasitas produksi eksisting di pabrik kami di Gondanglegi juga masih sangat bisa ditingkatkan,” ujarnya. (K24)