Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lamongan, Bojonegoro dan Trenggalek Daerah Rawan Kekeringan akibat El Nino

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Jawa Timur menyebut setidaknya ada 3 kabupaten yang masuk dalam zona merah (sangat rawan) kekeringan.
Areal pertanian dilanda kekeringan. /Bisnis.com
Areal pertanian dilanda kekeringan. /Bisnis.com

Bisnis.com, SURABAYA — Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Jawa Timur menyebut setidaknya ada tiga kabupaten yang masuk dalam zona merah (sangat rawan) kekeringan di musim kemarau panjang atau El Nino tahun ini.

Kepala DPKP Jatim, Dydik Rudy Prasetya mengatakan kondisi El Nino saat memang telah berdampak pada lahan sektor pertanian. Di Jatim, lahan terdampak kekeringan ini telah mencapai 937,85 ha.

“Namun dari jumlah lahan terdampak kekeringan itu, yang mengalami puso atau gagal panen 29 ha,” katanya, Selasa (15/8/2023).

Rudy menjelaskan, sawah terdampak kekeringan tersebar di 11 kabupaten, dan dari jumlah itu sebanyak 3 kabupaten yang masuk dalam zona merah atau sangat rawan terhadap kekeringan tinggi yakni Lamongan, Bojonegoro dan Trenggalek. Lahan kekeringan yang paling luas berada di Lamongan yakni mencapai 885,6 ha area sawah.

“Sedangkan delapan daerah lain yang masuk zona kuning yakni Tulungagung, Pacitan, Ngawi, Gresik, Sidoarjo, Lumajang dan Bondowoso,” imbuhnya.

Dia mengimbau petani agar waspada terhadap dampak kekeringan ini terutama di zona merah agar mau mengganti tanaman padi dengan tanaman palawija.

“Untuk daerah zona kuning juga perlu diintervensi dengan bibit padi yang cukup tahan akan kondisi minim air. Semuanya sudah dilakukan dan diintervensi,” imbuhnya.

Pemprov Jatim sendiri telah melakukan berbagai antisipasi menghadapi musim kekeringan agar tidak berdampak pada tekanan inflasi, terutama dari bahan pangan.

Gerakan antisipasi menghadapi El Nino ini salah satunya dengan melakukan percepatan masa tanam, dan mengalihkan varietas benih/bibit yang lebih resilience terhadap kekurangan air atau kekeringan. Selain itu, untuk daerah yang mengalami kekeringan ekstrem dilakukan pengalihan pola tanam, lalu pompanisasi, serta percepatan asuransi. 

Bantuan subsidi premi asuransi usaha pertanian padi juga diberikan untuk lahan seluas 10.000 ha sebagai mitigasi menghadapi situasi El Nino tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper