Bisnis.com, MALANG — Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Kab. Malang menembus Rp1,03 triliun pada posisi Mei 2023.
Kepala Kantor OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengatakan penyaluran KUR untuk Kota Malang sebesar Rp240,41 miliar, Kota Batu sebesar Rp93 miliar, dan Kota Pasuruan sebesar Rp25,37 miliar.
“Apabila dilihat dari skema kredit, penyaluran KUR Mikro yang terbesar, yakni mencapai Rp1,06 triliun atau 63,40 persen, sedangkan yang terkecil adalah KUR TKI sebesar Rp160 juta atau 0,01 persen,” ujarnya, Minggu (13/8/2023).
Tim Percepatan Akses Keungan Daerah (TPAKD) di wilayah kerja KOJK Malang juga telah melaksanakan program unggulan, di antaranya upaya percepatan penyaluran KUR.
Program CUKUR KAPAS (Percepatan Penyaluran KUR Kab. Pasuruan) dengan tujuan untuk memperkuat pembiayaan UMKM telah diakses 21.426 debitur dengan total penyaluran KUR sebesar Rp477,66 miliar atau tumbuh 22,64 persen mtm.
Tiga sektor ekonomi dengan penyaluran KUR terbesar di Kab. Pasuruan adalah Perdagangan Besar dan Eceran (porsi: 51,78 persen), Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan (porsi: 27,90 persen), serta Industri Pengolahan (porsi: 7,77 persen).
Baca Juga
Program TPAKD lainnya, KURMA (Kredit Usaha Rakyat Mandiri) berbasis kluster/sektor ekonomi Kota Pasuruan, Program Kredit Madinah (Merdeka dari Rentenir, Aman Sejahtera) dengan pilot project Desa Pakuncen, Kota Pasuruan yang bertujuan untuk mewujudkan Kota Pasuruan bebas dari jeratan rentenir.
Selanjutnya, Program RABU (Rajin Nabung) oleh Kabupaten dan Kota Pasuruan yang bertujuan untuk mengakselerasi percepatan program Satu Rekening Satu Pelajar.
Di Kota Pasuruan, 105.437 pelajar telah membuat rekening dengan total nominal outstanding tabungan sebesar Rp21,19 miliar, sedangkan di Kabupaten Pasuruan, program tersebut mendorong pembentukan 136.939 rekening pelajar dengan total nominal sebesar Rp30,33 miliar.
Dia menegaskan, pembentukan rekening Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) di Kota dan Kabupaten Malang telah mencapai 718.519 rekening dengan nominal tabungan sebesar Rp126,54 miliar.
“Pembentukan rekening di Kabupaten Malang merupakan yang tertinggi di wilayah kerja KOJK Malang yakni mencapai 38,96 persen dari total pembentukan rekening di wilayah kerja KOJK Malang,” ujarnya.
Di Kota Malang, melaksanakan Program OJIR (Ojo Percoyo Karo Rentenir) yang merupakan kredit/pembiayaan melawan rentenir (K/PMR) yang telah menjangkau 197 debitur dengan total penyaluran kredit Rp997,05 juta.
Adapun Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dengan mengoptimalkan Badan Usaha Milik Desa untuk dapat menjadi Agen Laku Pandai dan dilaksanakan 7 Kabupaten/Kota di wilayah kerja KOJK Malang.
Sampai dengan triwulan II/2023, terdapat 25.878 agen perorangan laku pandai dan 687 agen badan hukum (outlet) dengan penyebaran agen mayoritas berlokasi di Kabupaten Malang (porsi: 35,15 persen) dan Kabupaten Pasuruan (21,86 persen). “Basic saving accounts yang terbentuk dari program ini mencapai 211.183 rekening dengan total nominal tabungan sebesar Rp23,88 miliar,” ucapnya.(K24)