Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur menyebut laju pertumbuhan ekonomi Jatim masih akan terus melanjutkan perbaikan hingga akhir tahun seiring dengan capaian kinerja ekonomi di kuartal II/2023 yang mampu mencapai 5,24 persen (yoy).
Kepala BI Jatim, Doddy Zulverdi mengatakan pertumbuhan ekonomi Jatim di kuartal II/2023 ini bahkan mampu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa maupun nasional yakni masing-masing 5,18 persen dan 5,17 persen.
“Kinerja ekonomi Jatim ini bisa lebih tinggi karena memang di Jatim ada kekuatan dari sektor investasi dan konsumsi baik konsumsi pemerintah maupun rumah tangga. Jadi di Jatim mulai banyak kawasan industri, banyak pusat-pusat pertumbuhan baru,” ujarnya dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM) Agustus, Selasa (8/8/2023).
Dia melanjutkan, kinerja investasi di Jatim yang tumbuh optimal juga sejalan dengan berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pada akhirnya berdampak pula terhadap sektor lapangan usaha konstruksi.
“Karena investasi menguat, sektor konstruksi terdampak, dan lapangan usaha turunannya juga ikut terkerek. Termasuk sektor manufaktur yang ikut bergerak karena selama ini manufaktur masih menjadi leading sector. Kalau di manufaktur di Jawa melambat, tapi manufakur di Jatim sangat kuat,” jelasnya.
Doddy menambahkan, sektor pendukung perekonomian Jatim lainnnya juga terlihat dari kinerja transportasi dan logistik di Jatim yang semakin efisien, termasuk dengan jaringan dan infrastruktur jalan, pelabuhan, serta birokrasi pemerintah sangat mendukung.
Baca Juga
“Birokrasi pemerintah sangat support, dan masyarakat sendiri itu kreatif sehingga itu bisa menjadi modal mendorong ekonomi bisa lebih cepat. Itu beberapa hal yang perlu kita jaga dan kita optimalkan,” katanya.
Dari sisi konsumsi di Jatim juga masih kuat karena didorong oleh faktor musiman seperti Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Idulfitri, Iduladha, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) pekerja, insentif pekerja dan gaji ke-13 serta libur panjang.
“Memang kalau dibandingkan dengan kuartal II/2022, konsumsi tahun ini sedikit melambat tapi tidak perlu khawatir karena pertumbuhannya masih di atas 5 persen,” imbuhnya.
Doddy menambahkan, di pertengahan tahun ini, BI tidak melihat adanya perubahan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 karena tidak ada gejolak-gejolak yang bisa menggangu perekonomian. Meski masih ada yang perlu diwaspadai yakni dampak perlambatan ekonomi global terhadap kinerja ekspor.
“Jadi outlook ekonomi Jatim pada 2023 ini diperkriakan masih tetap tumbuh dan berada pada rentang 4,6 persen - 5,4 persen (yoy), meski termoderasi dibandingkan tahun lalu. Namun pada 2024, ekonomi Jatim diperkirakan bisa lebih tinggi lagi di rentang 4,9 persen - 5,7 persen,” imbuh Doddy.
BPS Jatim mencatat, pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal II/2023 ini mencapai 5,24 persen dibandingkan periode sama tahun lalu atau secara (yoy). Sedangkan secara kuartal per kuartal (q to q), pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal II/2023 tumbuh 2,66 persen. Secara kumulatif sepanjang Januari - Juni 2023 atau semester I/2023, ekonomi Jatim mampu tumbuh 5,10 persen (yoy).