Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperluas gudang dan memperpanjang dermaga 2 Pelabuhan Probolinggo guna meningkatkan konektivitas transportsi di sektor pelayaran di Jatim.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan peningkatan kapasitas dan layanan Pelabuhan Probolinggo ini penting dilakukan mengingat pelabuhan ini memiliki peran dalam menunjang kelancaran distribusi logistik dari dan ke wilayah Jatim serta dari dan ke berbagai negara.
“Pelabuhan Kota Probolinggo ini juga merupakan lokasi yang strategis sebagai back up Pelabuhan Tanjung Perak dan memiliki potensi yang besar sebagai pintu gerbang dari wilayah-wilayah hinterland-nya yang meliputi Probolinggo, Jember, Pasuruan, Situbondo dan Lumajang,” ujarnya dalam rilis, Jumat (4/8/2023).
Dia menjelaskan tingkat pemakaian atau Berth Occupancy Ratio (BOR) Dermaga 2 Pelabuhan Probolinggo di 2022 saja sudah sebesar 68 persen dengan jumlah volume bongkar muat sebesar 2 juta ton dan berpotensi naik pada 2023.
Sesuai ketentuan dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan laut Nomor: UM.002/38/18/DJPL-11 tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan, nilai kinerja dermaga di atas 70 persen perlu dilakukan pengembangan.
“Untuk itulah, Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan pada Tahun Anggaran 2023 mengembangkan Pelabuhan Probolinggo ini,” imbuhnya.
Baca Juga
Adapun pengembangan Pelabuhan Probolinggo ini meliputi perpanjangan Dermaga 2 sebesar 92 x 31 m2, peningkatan kapasitas menjadi 50.000 DWT di sisi depan dan 20.000 DWT di sisi belakang. Diketahui saat ini Dermaga 2 eksisting saat ini berukuran 305 x 31 m2 dengan kapasitas 25.000 DWT di sisi depan dan 20.000 DWT di sisi belakang.
Selain itu juga akan dilakukan perpanjangan Dermaga 1 sebesar 15 x 30 m2 dengan kapasitas yang ditingkatkan menjadi 10.000 DWT baik pada sisi depan dan belakang. Diketahui Dermaga 1 eksisting saat ini berukuran (93 x 18.5) dengan kapasitas 1.000 DWT baik pada sisi depan dan belakang serta (43 x 30) m2 dengan kapasitas 10.000 DWT.
Tahun ini Pemprov Jatim juga akan melakukan pembangunan 1 unit gudang tertutup berukuran 100 x 60 m2 sebagai pelengkap 2 unit gudang tertutup eksisting yang masing-masing berukuran 60 x 24 m2.
Khofifah menambahkan, pengembangan ini juga dilakukan dalam rangka mengakomodir angkutan pelayaran perintis seperti Probolinggo - PulauGiliketapang - Pulau Gilimandangin - Trunojoyo Taddan - Branta.
“Pelayaran perintis ini juga kita harapkan akan mendukung akses ke pariwisata ke Pulau Gili Iyang, kemudian pegunungan di Bromo, juga pariwisata pantai/snorkling di Pulau Giliketapang,” imbuhnya.