Bisnis.com, MALANG — Kenaikan harga daging ayam ras menjadi pemicu utama inflasi di Kota Malang pada Juni yang mencapai 0,19 persen.
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, mengatakan selain harga daging ayam ras, yang juga naik angkutan udara, pendidikan SD, bawang putih, pendidikan SMA, buah naga, telur ayam, ras, kacang panjang, jeruk, dan upah ART.
“Inflasi year on year (y-o-y) sebesar 3,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,27, sedangkan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Juli 2023 sebesar 1,41 persen,” katanya, Selasa (1/8/2023).
Menurut dia, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,83 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 2,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,48 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,53 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,35 persen; kelompok transportasi sebesar 10,11 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 0,01 persen; .
Sedangkan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,27 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,18 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,57 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,69 persen.
Baca Juga
Tingkat inflasi yoy komponen bahan makanan Juli 2023 sebesar 0,63 persen, inflasi mtm sebesar 0,28 persen, dan inflasi ytd sebesar 4,15 persen.
Tingkat inflasi yoy komponen energi Juli 2023 sebesar 11,76 persen, inflasi mtm sebesar 0,03 persen, dan inflasi ytd sebesar -1,45 persen.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai tahun ajaran baru dan kenaikan beberapa komoditas pangan menjadi penyumbang inflasi di bulan Juli.
Namun, kata dia, secara umum inflasi cenderung melemah dan relatif terjaga. Inflasi yang terus terjaga menjadi indikasi bahwa pemerintah pusat sampai dengan pemda semakin serius menjaga kestabilan harga pangan. Fakta ini menjadi modal kuat untuk menghadapi masa puncak El Nino pada Austus-September, dimana kesigapan pemda dalam menjaga ketersediaan pasokan pangan dengan harga terjangkau menjadi sebuah prioritas.
Selanjutnya, dia mengingatkan, pemerintah juga harus mampu memastukan terkait input produksi khususnya di sektor peternakan, bila perlu pemerintah mengatur harga batas atas untuk pakan ternak ayam petelur maupun ayam pedaging.(K24)