Bisnis.com, SURABAYA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mencatatkan kinerja penyaluran kredit selama semester I/2023 sebesar Rp49,2 triliun atau naik 13,03 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp43,54 triliun.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan pertumbuhan penyaluran kredit pada semester I ini sudah jauh lebih baik dibandingkan periode sama 2022 yang hanya tumbuh 2,21 persen.
“Peningkatan penyaluran kredit ini juga seiring dengan pulihnya perekonomian Indonesia termasuk Jatim dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal I/2023 sebesar 4,59 persen (yoy),” katanya, Rabu (26/7/2023).
Total penyaluran kredit bank daerah berkode saham BJTM tersebut disumbang oleh sektor kredit komersial dan Small Medium Entreprise (SME) sebesar 40,73 persen atau sekitar Rp20 triliun atau tumbuh 25,55 persen (yoy), dan disumbang sektor kredit konsumer sebesar 59,27 persen atau sekitar Rp29,16 triliun atau naik 5,77 persen (yoy).
“Pertumbuhan kredit produktif (komersial dan SME) yang cukup tinggi hingga 25,55 persen ini menunjukkan bahwa sektor usaha di Jatim bergerak lebih cepat,” katanya.
Tercatat, realisasi penyaluran kredit di sektor komersial dan SME ini terdiri dari segmen usaha mikro yang berkontribusi sebesar 12,69 persen, disusul segmen usaha kecil 11,96 persen, segmen usaha menengah menyumbang 0,90 persen, dan di segmen komersial dan korporasi menyumbang 15,18 persen.
Baca Juga
Penyaluran kredit BJTM sektor produktif ini selaras kondisi sektor ekonomi ungglan di Jatim di antaranya seperti sektor usaha manufaktur, disusul sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, serta akomodasi dan makan minum, edukasi, hingga sektor transportasi dan pergudangan.
Busrul menambahkan penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman yang tercermin dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 5,77 persen pada semester I/2023, berbanding 6,86 persen di tahun sebelumnya (yoy).
Begitu juga dengan rasio Non Performing Loan (NPL) Gross yang ikut menurun di angka 2,80 persen, dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 4,12 persen.
“Penurunan rasio NPL dan LAR ini menunjukkan bahwa kualitas kredit Bank Jatim menjadi semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi,” imbuhnya.
Busrul optimistis kinerja penyaluran kredit Bank Jatim sampai akhir tahun ini bisa mencapai target pertumbuhan sekitar 12 -13 persen atau lebih tinggi dari tren pertumbuhan kredit pada 2022 yang sebesar 8,06 persen.