Bisnis.com, MALANG — Penerimaan pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III atau (Kanwil DJP Jatim III) mencapai Rp16,03 persen atau 53,61 persen dari total target penerimaan sebesar Rp29,9 triliun sampai dengan akhir semester I/2023.
Kepala Kanwil DJP Jatim III, Farid Bachtiar, menegaskan di antara berbagai jenis pajak yang dikumpulkan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) menunjukkan realisasi pertumbuhan tertinggi.
“Realisasinya mencapai 83,47 persen dengan realisasi neto sebesar Rp9,80 triliun,” katanya, Senin (17/7/2023).
Rinciannya, pajak penghasilan target Rp9,7 triliun, sedangkan realisasinya Rp6 triliun atau 61,92 persen dari target/ PPN dan PPnBM dengan target Rp19,5 triliun, realisasi Rp9,8 triliun (50,17 persen), PBB dan BPHTB Rp191,7 miliar, realisasi Rp22,6 miliar (11,84 persen), pajak lainnya target Rp395 miliar realisasi Rp148,3 miliar (37,55 persen).
Selain itu, kata dia, industri pertambangan dan penggalian menunjukkan dominasi yang luar biasa dalam pertumbuhan penerimaan, mencatat pertumbuhan yang sangat drastis yaitu sebesar 588,72 persen, setara dengan Rp371,5 miliar.
Capaian yang tinggi dimiliki dua unit kerja di lingkungan Kanwil DJP Jatim III, yaitu Kantor Pajak Madya Malang (KPP Madya Malang) dan Kantor Pajak Batu (KPP Batu).
Baca Juga
Kedua unit kerja ini, dia menegaskan, menunjukkan pertumbuhan kinerja penerimaan yang sangat baik, masing-masing mencapai angka 52,65 persen dan 62,26 persen.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada wajib pajak yang telah dengan tekun memenuhi kewajiban perpajakan mereka, sehingga dapat berkontribusi pada kinerja penerimaan Kanwil DJP Jawa Timur III,” ucap Farid Bachtiar, Kepala Kanwil DJP Jatim III.
Selain itu, dia menjelaskan, komitmennya dalam menyelenggarakan pelayanan perpajakan yang efektif dan efisien.
“Pencapaian yang luar biasa ini mencerminkan komitmen dan kerja keras Kantor Pajak dalam memastikan administrasi perpajakan yang efisien dan efektif. Kami tetap berdedikasi untuk memberikan layanan yang prima kepada wajib pajak kami dan akan terus melaksanakan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pengumpulan penerimaan pajak,” tuturnya.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai capaian positif sampai akhir semester I/2023 menjadi modal utama untuk pemenuhan target penerimaan perpajakan sampai dengan akhir 2023.
Kinerja ini, kata dia, juga menunjukkan bahwa perekonomian Jawa Timur terus bangkit pascapandemi. Pajak tinggi mengindikasikan aktivitas perekonomian terus atraktif.
Menurut dia, fakta ini juga berimbas pada Malang Raya yang didukung penuh oleh sektor pariwisata yang kembali pulih.(K24)