Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah menyiapkan rencana intervensi pasar seperti menggelar operasi pasar untuk komoditas telur ayam yang hingga saat ini harganya masih tergolong tinggi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Iwan mengatakan tingginya harga telur ayam hingga saat ini terjadi akibat tingginya permintaan pasar.
“Peningkatan permintaan ini terkait dengan program pencegahan stunting dari Badan Pangan Nasional RI, di samping itu juga ada kenaikan harga bahan baku pakan ternak unggas yang selanjutnya berdampak pada peningkatan harga pakan,” jelasnya, Rabu (14/6/2023).
Dia mengatakan harga telur ayam yang rerata di Jatim sudah turun di angka Rp29.238/kg. Harga rata-rata tersebut diperkirakan masih akan berlangsung mengingat program pencegahan stunting oleh pemerintah juga masih berlangsung selama 3 bulan sejak April - Juni ini.
“Mudah-mudahan akhir Juni ini, harga telur ayam bisa turun atau kembali normal. Jika tidak kunjung turun, kami akan melakukan upaya intervensi pasar agar harganya bisa kembali stabil, opsi yang disiapkan adalah operasi pasar dengan harga yang murah,” jelasnya.
Untuk itu, tambah Iwan, masyarakat diminta tidak panik terutama terkait pasokan lantaran telur ayam di Jatim cukup melimpah bahkan Dinas Peternakan Jatim mencatat jumlah produksi telur ayam surplus hingga 27.012 ton.
Baca Juga
“Kami telah melaksanakan rapat koordinasi dengan OPD terkait serta pemkab/pemkot untuk mendorong kelancaran distribusi, stabilitas harga, dan stok telur yang cukup,” imbuhnya.
Dari pantauan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, harga telur ayam ras per 14 Juni 2023 di Jatim rerata Rp29.238/kg. Harga tertinggi terjadi di Pamekasan Rp31.000/kg, dan harga terendah terjadi di Trenggalek Rp27.750/kg.
Dibandingkan harga pada dua pekan lalu, atau 31 Mei 2023, harga telur ayam ras saat ini sudah turun, yakni sebelumnya sempat mencapai Rp30.106/kg. Harga tertinggi terjadi di Pamekasan Rp32.000/kg dan terendah di Bondowoso Rp28.250/kg.
Sebelumnya, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Jatim, Rofiyasifun telah memprediksi Bahwa harga telur ayam masih akan sulit turun karena faktor permintaan tinggi dan mahalnya biaya produksi akibat kenaikan harga pakan ternak.
“Jika harganya turun pun maksimal hanya berada di kisaran Rp27.000/kg. Penurunan harga juga karena faktor turunnya permintaan, bukan karena faktor harga pakan,” katanya.