Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Ekspor Komoditas Senilai US$18,8 Juta ke Lima Negara, Ini Andalannya

Jawa Timur baru saja melepas ekspor barang dari enam perusahaan dengan total nilai mencapai US$18,8 juta atau Rp282 miliar untuk tujuan lima negara.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat pelepasan ekspor ke lima negara di Surabaya./Dok. Pemprov Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat pelepasan ekspor ke lima negara di Surabaya./Dok. Pemprov Jatim

Bisnis.com, SURABAYA - Provinsi Jawa Timur baru saja melepas ekspor barang dari enam perusahaan dengan total nilai mencapai US$18,8 juta atau Rp282 miliar untuk tujuan lima negara sekaligus.

Adapun enam perusahaan tersebut di antaranya PT Smoore Technology Indonesia dengan produk komoditi Vuse Alto Pod Ton sebanyak 16,38 ton senilai US$18,30 juta tujuan Amerika Serikat. 

Selanjutnya, PT Asal Jaya komoditi kopi Robusta sebanyak 20 ton senilai US$150.000 tujuan Taiwan, PT Panca Mitra Multi Perdana dengan produk udang beku sebanyak 15,24 ton senilai US$126.230 tujuan AS.

PT Mitra Saruta Indonesia dengan komoditi benang warna recycled 90 ton senilai US$107.450 tujuan Italia, PT Pei Hai International Wiratama Indonesia komoditi alas kaki 12,5 ton senilai US$99.930 tujuan Spanyol, dan PT Indo Rasa Utama dengan komoditi keripik singkong 8,5 ton US$ 21.350 tujuan Malaysia. 

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan pelepasan ekspor ke lima negara tersebut merupakan bukti bahwa perekonomian di Jatim terus tumbuh dan semakin bangkit dan diharapkan mampu memberikan semangat bagi pelaku usaha lainnya di Jatim.

“Pelepasan ekspor ini menjadi pemantik semangat agar pelaku usaha kita semakin yakin bahwa ekspor itu mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja,” katanya dalam rilis, Rabu (31/5/2023).

Dia mengatakan dalam meluaskan pasar mancanegara membutuhkan sinergitas dengan Dunia Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (Dudika). Ketika dudika menyambut baik, maka aktivitas ekspor Jatim ke depan akan lebih singkat dan produktif.

“Begitu pula dengan impor, kalau yang diimpor itu adalah raw material untuk produk-produk industri olahan kita maka manfaatnya menjadi sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif," imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi inklusif ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurunkan angka pengangguran terbuka, dan menurunkan angka kemiskinan di Jatim.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, ekspor non migas Jatim pada April 2023 US$1,31 miliar atau turun -37,19 persen dibandingkan April 2022 yang terelaisasi US$2,09 miliar, atau juga turun -26,07 persen bila dibandingkan Maret 2023 yang mencapai US$1,78 miliar.

Namun secara kumulatif ekspor non migas Januari - April 2023 mencapai US$ 6,28 miliar. Jumlah ini telah berkontribusi sebesar 8,98 persen terhadap kinerja ekspor nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper