Bisnis.com, MALANG — Penjualan eceran di wilayah kerja Bank Indonesia tumbuh positif pada April dipicu momen Lebaran meski sedikit melamban bila dibandingkan Maret.
Kepala BI Malang, Samsun Hadi, mengatakan Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia Malang menunjukkan penjualan eceran pada April 2023 mengalami peningkatan sebesar 1,97 persen (mtm), masih berada dalam level positif meskipun laju perkembangan bulanan sedikit tertahan dibandingkan bulan sebelumnya yang terealisasi sebesar 4,48 persen (mtm).
“Tiga kelompok komoditas dengan prakiraan peningkatan omzet penjualan tertinggi secara bulanan adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,01 persen (mtm),” katanya, Kamis (11/5/2023).
Angka tersebut, kata dia, masih berada dalam level positif walaupun sedikit tertahan jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 24,43 persen (mtm).
Kelompok suku cadang kelompok suku cadang dan aksesori tumbuh sebesar 12,11 persen (mtm) dan kelompok barang lainnya diprakirakan tumbuh di level 6,43 persen (mtm).
Peningkatan penjualan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, kata Samsun, disumbang subsektor bahan makanan yang meningkat sebesar 25,78 persen (mtm).
Baca Juga
Hal tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan konsumen terhadap bahan bahan untuk pembuatan kue kering jelang perayaan Idulfitri 1444 Hijriyah.
Kategori kelompok kategori kelompok suku cadang dan aksesori tumbuh sebesar 12,11 persen (mtm), masih dalam level positif walaupun menurun jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 21,41 persen (mtm).
Subsektor suku cadang dan aksesori mobil memberikan pengaruh peningkatan tertinggi sebesar 23,19 persen (mtm). Hal tersebut didorong oleh peningkatan permintaan masyarakat terhadap service komponen kendaraan ringan dan berkala jelang momentum mudik Lebaran.
Selain itu, terkonfirmasi dari responden SPE yang menyampaikan masih bergulirnya program promo dan diskon yang diberikan oleh beberapa brand kendaraan untuk pembelian suku cadang turut mendorong peningkatan omzet penjualan.
Kelompok barang lainnya, kata dia, tumbuh di level 6,43 persen (mtm), membaik jika dibandingkan dengan realisasi di bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,15 persen (mtm).
Peningkatan tertinggi pada kelompok ini disumbang oleh subsektor pakaian jadi sebesar 14,07 persen (mtm). Hal ini terkonfirmasi dari responden SPE yang menyatakan menjelang momentum perayaan Idulfitri permintaan konsumen terhadap pakaian jadi khususnya produk baju muslim mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Selain itu banyaknya ragam diskon juga memberi pengaruh yang positif terhadap peningkatan omzet penjualan.
Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai SPE pada April mengindikasikan peningkatan daya beli dengan adanya momen Ramadan dan Lebaran.
Peningkatan permintaan tersebut, kata dia, diimbangi dengan stok yang memadai sehingga peningkatan permintaan tidak memberikan pada tekanan gejolak harga, hal ini akan berdampak pada inflasi yang terkendali.
Ke depan pasca-Lebaran, dia memperkirakan, SPE diproyeksikan akan sedikit melandai karena masyarakat akan menahan laju konsumsinya. "Disinilah peran pemerintah daerah untuk menggenjot belanja daerah sebagai stimulus ekonomi tetap bergairah," ujarnya.(K24)