Bisnis.com, SURABAYA — Tren pengunaan dan transaksi digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Jawa Timur terus mencatatkan pertumbuhan sejalan dengan meningkatnya literasi keuangan digital di Jatim.
Berdasarkan data Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Jatim - Bank Indonesia, hingga kuartal IV/2022 jumlah merchant QRIS di Jatim mencapai 2,60 juta merchant atau meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya 2,30 juta merchant.
Dari segi skala usaha, pelaku usaha yang menyediakan QRIS di Jatim masih didominasi oleh usaha mikro (pangsa 66,34 persen) dan usaha kecil (pangsa 26,66 persen). Kondisi ini diindikasikan tidak terlepas dari limit per transaksi melalui kanal pembayaran QRIS yang hanya Rp10 juta.
Mayoritas merchant QRIS di Jatim juga masih terkonsentrasi di Kota Surabaya (pangsa 29,93 persen), Kota Malang (pangsa 12,34 persen) dan Kabupaten Sidoarjo (8,59 persen).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia - Jatim, Budi Hanoto mengatakan penggunaan QRIS yang terus meningkat ini terjadi setelah perubahan pola transaksi masyarakat selama masa pandemi Covid-19
“Capaian peningkatan QRIS ini berhasil membawa Jatim sebagai provinsi dengan jumlah merchant QRIS terbesar ke-3 di tingkat nasional,” ujarnya, Rabu (19/4/2023).
Baca Juga
Peningkatan jumlah merchant QRIS ini juga diiringi dengan peningkatan jumlah penggunannya yang mencapai 3,90 juta per 2022. Peningkatan tersebut pun mendorong nominal transaksi melalui kanal pembayaran QRIS yang tercatat meningkat 25,88 persen (qtq) pada kuartal terakhir tahun lalu.
Adapun volume transaksi melalui kanal pembayaran QRIS pada kuartal IV/2022 tercatat sebanyak 26,59 juta transaksi atau meningkat 25,88 persen (qtq). Sedangkan nominal transaksi juga meningkat 10,34 persen (qtq) dari semula sebesar Rp1,97 triliun menjadi Rp2,17 triliun.
Direktur IT & Digital PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), Zulhelfi Abidin mengatakan Bank Jatim sebagai bank daerah pun tidak ketinggalan untuk terus memacu kinerja transaksi non-tunai menggunakan QRIS, salah satunya melalui sektor transportasi seperti bus TransJatim koridor I rute Sidoarjo – Surabaya – Gresik.
“Kami terus bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Jatim untuk memberikan dukungan alat pembayaran secara non-tunai atau QRIS saat menggunakan jasa transportasi bus karena sangat praktis, tinggal membuka aplikasi Bank Jatim yakni JConnect, lalu scan barcode QRIS Bank Jatim,” ujarnya.
Transaksi QRIS Bank Jatim sendiri telah mencatatkan perkembangan yang pesat. Sepanjang 2022, QRIS Bank Jatim telah digunakan oleh 62.500 user dengan nominal transaksinya mencapai Rp303 miliar.
"Kami akan terus mengembangkan pembayaran digital demi mendukung percepatan digitalisasi. Kami berharap Bank Jatim akan menjadi mitra kerja yang baik bagi Pemprov Jatim maupun semua sektor usaha dan nasabah," imbuhnya.