Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SGN Targetkan Produksi Gula 2023 Capai 1 Juta Ton, Begini Strateginya

PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau Sugar Company (SugarCo) menargetkan produksi gula tahun ini bisa mencapai 1 juta ton.
Direktur Utama SGN atau SugarCo Aris Toharisman saat diwawancarai sejumlah media di Surabaya, Senin (17/4/2023)./Bisnis - Peni Widarti
Direktur Utama SGN atau SugarCo Aris Toharisman saat diwawancarai sejumlah media di Surabaya, Senin (17/4/2023)./Bisnis - Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau Sugar Company (SugarCo) menargetkan produksi gula tahun ini bisa mencapai 1 juta ton atau naik dibandingkan produksi dari 36 pabrik gula (PG) yang dikelola tahun lalu sebanyak 850.000 ton gula.

Direktur Utama SGN, Aris Toharisman mengatakan, dari produksi gula tersebut ditargetkan juga produksi tebu sebanyak 17,3 juta ton atau meningkat dari produksi tanaman tebu tahun lalu sebanyak 13,7 juta ton. Tahun ini, rendemen tebu juga ditargetkan bisa mencapai 7,3 persen.

“Sejak resmi melakukan spin-off pada 10 Oktober 2022, SGN memiliki peran yang sangat besar karena menjadi salah satu program strategis nasional yang bukan hanya dari sisi pangan, tapi juga sektor energi dalam hal ini bioethanol,” jelasnya di sela-sela Bazaar Gula Murah, Senin (17/4/2023).

Dia mengatakan SGN sendiri mendapatkan target nasional yakni pada 2028 bisa berkontribusi dalam mencapai swasembada gula langsung (konsumsi), dan pada 2030 bisa mencapai swasembada gula total (gula konsumsi dan industri).

“Pada 2030, target SGN pada produktivitas tebu yakni 92 ton/ha, dengan rendemen 8,5 persen, dan produksi gula bisa mencapai 2,2 juta ton - 2,4 juta ton, kemudian ditambah produksi dari swasta 1,5 juta ton - 2 juta ton, maka akan tercapai 4,9 juta ton, dan itu sudah melebihi dari kebutuhan gula konsumsi nasional,” jelasnya.

Adapun jumlah konsumsi gula nasional saat ini secara total mencapai sekitar 6,6 juta ton, yang terdiri dari gula konsumsi sebanyak 3,1 juta ton, dan gula industri sebanyak 3,5 juta ton. Saat ini, industri gula nasional secara total baru bisa memenuhi kebutuhan sebanyak 45 persen.

Aris mengatakan, untuk mencapai target-target tersebut SGN saat ini juga fokus melakukan pengembangan lahan tebu HGU. Pada 2030 pun, SGN memproyeksikan akan mengelola seluas 670.000 ha dengan jumlah tebu giling hingga 62 juta ton.

Saat ini SGN masih terus melakukan penambahan-penambahan lahan. Dari tahun sebelumnya mengelola area seluas 154.000 ha - 160.000 ha, saat ini sudah bertambah menjadi 175.000 ha. 

Penambahan lahan itu dari berbagai sumber, pertama dari lahan-lahan HGU PTPN Group, dari lahan nontebu misal sebelumnya adalah lahan kakao menjadi lahan tebu. Kemudian nanti ada lahan Perhutani, seperti program Agroforesty dan perhutanan sosial yang akan dimanfaatkan petani rakyat untuk tanaman tebu yang jumlahnya belum pasti.

“Namun sampai tahun depan, lahan yang akan dikonversi akan ada 39.000 ha dari Perhutani, dan dari KLHK terkait dukungan lahan yang bisa dikoversi bisa mencapai 12,8 juta ha tersebar di Indonesia, tetapi memang belum tentu hutan-hutan itu bisa digunakan untuk tebu,” jelasnya.

Aris menambahkan, melalui transformasi entitas BUMN bidang pergulaan melalui SugarCo ini diharapkan dapat mendorong tercapainya swasembada gula sekaligus mensejahterakan petani tebu sebab petani tebu rakyat kini sudah tidak perlu lagi membawa tebunya ke PG yang terlalu jauh sehingga lebih efisien biaya transportasi serta harga gula yang tidak terlalu fluktiatif.

“Dengan dipegang satu entitas, BUMN gula menjadi satu koordinasi di bawah SGN, maka tidak ada lagi yang namanya persaingan antar PG dalam mendapatkan tebu petani, cost yang lebih rendah, ada kepercayaan petani kepada SGN, lalu bagaimana kita menjual gula dan tetes sehingga kita bisa mengontrol pasar,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper