Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Berjangka Proyeksikan Transaksi Bisa Capai 16,5 juta lot

Total nilai transaksi pada 2022 meningkat sebesar 116,7 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp24.569,3 triliun (yoy) dan volume transaksi sebesar 14,4 uta lot. 
Direktur Utama PT BBJ Stephanus Paulus Lumintang (dua dari kiri) bersama Fungsional Ahli Muda Pemeriksa Bappebti Amser Irawan Panjaitan (tiga dari kiri), Dirut PT BPF Nurwanto (tengah),  Ketua Umum Aspebtindo Udi Margo Utomo (tiga dari kanan), Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Budi Susanto (dua dari kanan), dan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang  Eko Sri Yuliadi (paling kanan), pada Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Malang, Senin (3/4/2023)
Direktur Utama PT BBJ Stephanus Paulus Lumintang (dua dari kiri) bersama Fungsional Ahli Muda Pemeriksa Bappebti Amser Irawan Panjaitan (tiga dari kiri), Dirut PT BPF Nurwanto (tengah),  Ketua Umum Aspebtindo Udi Margo Utomo (tiga dari kanan), Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Budi Susanto (dua dari kanan), dan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang  Eko Sri Yuliadi (paling kanan), pada Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Malang, Senin (3/4/2023)

Bisnis.com, MALANG—Bursa Berjangka Jakarta memproyeksikan transaksi perdagangan berjangka komoditi bisa mencapai 16,5 juta lot pada tahun ini dengan semakin terliterasi masyarakat terhadap investasi tersebut serta bertambahnya jumlah kontrak dan komoditas yang diperdagangkan.

Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang mengatakan indikasi terus meningkatnya volume transaksi dapat dilihat pada volume transaksi 2022. Total nilai transaksi pada 2022 meningkat sebesar 116,7 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp24.569,3 triliun (yoy) dan volume transaksi sebesar 14,4 uta lot. 

“Jumlah nasabah Perdagangan Berjangka Komoditi yang aktif bertransaksi pada 2022 sebanyak 82.246,” katanya pada Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Malang, Senin (3/4/2023).

Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) total nilai transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi di tahun 2022 secara notional value mengalami kenaikan di bursa berjangka.

Bappebti melakukan pengawasan terhadap transaksi senilai Rp53.249,7 triliun dengan rata-rata transaksi setiap bulannya sebesar Rp4.437,5 triliun.  

Namun demikian, sepanjang 2022, Bappebti juga mencatat pengaduan masyarakat yang tidak sedikit. Sebagian besar pengaduan tersebut disebabkan adanya investasi ilegal seperti robot trading dan masih terdapat pelaku usaha yang tidak taat terhadap peraturan.

Stephanus menegaskan, angka literasi dan inklusi perdagangan berjangka masyarakat masih sangat rendah. Karena itulah, jika pemahaman masyarakat tekait investasi pada perdagangan berjangka semakin membaik, maka pertumbuhannya sangat eksponensial.

Khusus tahun ini, kata dia, untuk meningkatkan nilai transaksi pedagangan berjangka akan ada tambahan 600 jenis kontrak baru berupa single stock. Dari sisi komoditi, ada revitalisasi dari kontrak olin dan kopi.

“Yang juga diproyeksikan dapat menggairahkan perdagangan berjangka tahun ini, beberapa komoditas mengalami volatilitas seperti olin dan palm oil,” ujarnya.

Stephanus Paulus Lumintang menambahkan edukasi perdagangan berjangka komoditi di industri sebenarnya sudah berjalan namun hanya berjalan sendiri-sendiri. 

Dengan adanya Bulan literasi Perdagangan Berjangka Komoditi diharapkan semua pelaku memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang sama untuk berkomitmen menciptakan industri Perdagangan Berjangka Komoditi yang lebih sehat dan maju. Terutama, memberi perlawanan bersama terhadap praktik-praktik ilegal trading di berbagai sisi.

Dirut PT Bestprofit Futures (BPF) Nurwanto juga optimistis berdagangan berjangka komoditi bergairah tahun ini. Karena itulah, BPF menargetkan dapat menembus transaksi 2 juta lot pada 2023.

Dalam keterangan tertulis, Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan dengan hadirnya Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi saat ini diharapkan edukasi tentang Perdagangan Berjangka Komoditi bisa lebih dalam dan menyeluruh ke seluruh lapisan masyarakat. Terutama terkait dengan peraturan dan pengetahuan yang selama ini luput dari perhatian para pelaku industri maupun investor.

Ketua Umum Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (Aspebtindo) Udi Margo Utomo mendukung upaya Bappebti dan Kementerian Perdagangan untuk mendorong tingkat literasi Perdagangan Berjangka Komoditi di masyarakat. 

"Kami berharap Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi bisa menjadi landasan bagi teman-teman pialang berjangka untuk membuat program-program edukasi dan literasi yang konsisten dan menarik lagi ke depannya," tandasnya.

Sedangkan Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Budi Susanto menilai pertumbuhan investor di perdagangan berjangka komoditi terus meningkat setiap tahun. Hanya, edukasi yang mereka terima belum matang sehingga banyak investor yang melihat hanya dari potensi keuntungan saja tanpa melihat dari sisi risiko dan legalitas yang menjadi dasar keamanan bertransaksi.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper