Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) memperkuat layanan keuangan syariah salah satunya dengan menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat Syariah (Bank NTB Syariah).
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan dalam menjalankan bisnis bank diperlukan kolaborasi, inovasi dan transformasi agar mampu berkompetisi di era digital seperti saat ini.
"Kami sangat terbuka dalam kolaborasi dengan berbagai pihak demi memperluas jaringan. Kami berharap strategi kerja sama dengan Bank NTB Syariah ini dapat saling melengkapi layanan untuk tercapainya akselerasi bisnis," jelasnya dalam rilis, Rabu (8/3/2023).
Dia mengatakan Bank Jatim sudah sepakat untuk menempatkan sejumlah modal. Pada tahap pertama akan ditempatkan sekitar Rp50 miliar - Rp100 miliar.
"Alhamdulillah kalau beberapa waktu lalu kita sudah tindak lanjuti PKS dengan Bank NTB Syariah terkait layanan serta IT, maka kali ini kita follow up PKS dengan Bank NTB Syariah yang terkait syariah," ujarnya.
Busrul menambahkan, saat ini aset Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jatim sendiri masih sekitar Rp3 triliun. Sementara Bank Jatim mempunya aset hingga Rp103,03 triliun per akhir Desember 2022.
Baca Juga
"Aset UUS Bank Jatim memang masih terlalu kecil dibandingkan dengan induk," imbuhnya.
Dia juga berharap, UUS Bank Jatim bisa tumbuh dan saling bersinergi, transfer knowledge, transfer skill, dan sharing produk yang dimiliki oleh masing-masing.
"Dengan begitu, unit syariah Bank NTB bisa semakin dinikmati oleh market kami di Jatim, begitu juga sebaliknya," imbuhnya.
Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo menambahkan, kerja sama ini merupakan salah satu langkah strategis, baik yang diambil oleh Bank NTB Syariah ataupun Bank Jatim. Apabila dilihat dari sisi aset, Bankjatim merupakan salah satu bank daerah yang telah memiliki aset di atas Rp100 triliun.
"Sinergi dengan Bank Jatim ini merupakan alternatif terbaik bagi Bank NTB Syariah. Pemegang saham kami juga berharap KUB ini dapat dilaksanakan sekitar Mei atau Juni," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
