Bisnis.com, SURABAYA - Perusahaan penyedia drives, motor, produk generator, dan solusi powertrain digital terintegrasi, PT ABB Sakti Industri (ABB Indonesia) Area Bisnis Motion bekerjasama dengan PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi maintenance peralatan pelabuhan di wilayah kerja Pelindo Regional 3.
Presiden Direktur dan Country Holding Officer ABB Sakti Industri, Gerard Chand mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian besar perlu untuk terus berupaya memenuhi kebutuhan logistiknya dengan efisien. Untuk itu ABB mendukung BIMA selaku anak usaha PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) untuk meningkatkan pelayanan pengelolaan pelabuhan.
“Sektor pelabuhan Indonesia berada dalam transisi modernisasi dan digitalisasi, sehingga dengan kolaborasi ini diharapkan kami dapat mengidentifikasi peluang bisa meningkatkan adopsi digital tetapi yang lebih penting lagi, meningkatkan ketangguhan dan kinerja operasional PT BIMA secara keseluruhan,” ujarnya dalam kegiatan MoU ABB Sakti Industri dan BIMA, Senin (13/2/2023).
Gerard menjelaskan, dalam kerja sama ini ABB akan mendukung BIMA mempertahankan produktivitas organisasi melalui dukungan keahlian ABB untuk operasi otonom, solusi digital, dan layanan lanjutan melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM.
“Program ini sangat penting untuk mencapai standar baru di sektor pelabuhan melalui SDM yang mumpuni dan kompatibel terutama menangani tugas-tugas operasional dan administrasi di pelabuhan agar dapat mengurangi waktu tunggu, serta efisiensi biaya logistik,” jelasnya.
VP, Head of Motion Area ABB Sakti Industri, Chen Kang Tan mengatakan dalam kerja sama ini ABB akan mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi untuk meningkatkan keterampilan SDM di wilayah kerja BIMA di eks Pelindo III dalam mengoperasikan dan memelihara peralatan pelabuhan.
Baca Juga
“ABB akan memberikan pelatihan yang fleksibel dan komprehensif untuk mengoptimalkan kompetensi di bidang teknik, pemeliharaan, dan pengoperasian melalui life cycle generator, dan penggerak ABB,” ujarnya.
Presiden Direktur BIMA, Andriyuda Siahaan menjelaskan BIMA sebagai perusahaan excellent port engineering center di Indonesia, khususnya Pelindo Group selama ini bertanggung jawab atas penyediaan peralatan pelabuhan dan suku cadang serta perluasan layanan untuk pemeliharaan pelabuhan yang mencakup pekerjaan sipil, kelistrikan, dan mekanik.
“Untuk itu BIMA perlu meningkatkan kapasitas SDM guna memperkuat produktivitas yang berhubungan dengan penggunaan teknologi, mesin, dan digitalisasi sistem operasional pelabuhan agar berdampak pada efisiensi dan organisasi pelabuhan, termasuk SDM yang masih merupakan penopang utama sistem pelayanan pelabuhan,” ujarnya.
Dia mengatakan dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang di depan, perusahaan telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis yang tidak hanya fokus pada layanan pemeliharaan dan fasilitas pelabuhan, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri pelabuhan nasional.
“Setelah merger 2021 jumlah pelabuhan yang dikelola Pelindo itu 70 - 80 pelabuhan. Sedangkan kita mengelola 19 pelabuhan, dan kita ada 62 unit alat yang sudah menggunakan produk ABB. Melalui kerja sama ini ke depan ada sekitar 80 site yang mungkin akan kita kelola lebih besar lagi,” jelasnya.
_(1).jpg?w=348&h=261)
