Bisnis.com, SURABAYA - PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI Port), anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tahun ini menambah investasi alat Harbour Mobile Crane (HMC) guna meningkatkan layanan pelabuhan dan percepatan arus barang.
Direktur Utama BJTI Port, Putut Srimuljanto mengatakan dari 8 unit tersebut sebanyak 3 unit sudah tiba di Surabaya dan 3 unit lainnya akan didatangkan pada Desember tahun ini, sedangkan sisanya akan tiba pada Februari tahun depan.
"HMC kita datangkan dari Jerman, sebanyak 4 unit kapasitasnya 100 ton dan 4 unit lainnya berkapasitas 125 ton. Sudah ada 3 unit ya g telah dipasang," katanya dalam siaran pers, Jumat (10/11/2017).
Dia mengatakan untuk mengetahui sistem kerja dan olah gerak alat bongkar muat HMC tersebut, perseroan telah melakukan uji coba. Selain itu, lanjutnya, BJTI juga telah menerima hibah 4 kapal tunda dari Pelindo Marine Service.
Adapun 4 kapal tunda (KT) tersebut antara lain KT Jayanegara 401 dengan kapasitas 2x2400 Horse Power (HP) dan Bollard Pull 60 ton, KT Jayanegara 301 dengan kapasitas 2x1500 HP dan Bollard Pull 35 ton, KT Jayanegara 308 dengan kapasitas 2x1800HP dan Bollard Pull 40 ton, dan KT Jayanegara 309 dengan kapasitas 2x1800 HP dan Bollard Pull 40 ton.
Keberadaan KT Jayanegara akan membantu operasional beberapa kapal tunda yang sudah ada sebelumnya yakni kapal tunda seri Bima, Anggada, Anoman, dan Subali.
CEO Pelindo III IG.N Askhara Danadiputra atau Ari Askhara menjelaskan KT Jayanegara dilengkapi dengan teknologi terbaru di kelasnya. KT Jayanegara menggunakan notasi klas Unattended Machinery Space (UMS) yang memudahkan kru kapal untuk memonitor kondisi permesinan kapal sehingga dapat mengurangi jumlah awak kapal tunda dari yang biasanya 7 orang menjadi 4 orang.
“Kalau kapal tunda konvensional biasanya ada kru mesin yang harus siap sedia di ruang mesin, jumlahnya bisa 3 atau 4 orang, di KT Jayanegara fungsi kru mesin digantikan dengan sistem yang ada di UMS itu,” jelasnya.