Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Bulog dan PT Jatim Graha Utama akan terus mendistribusikan beras murah ke pasar tradisional sebagai salah satu upaya stabilisasi harga beras guna menekan laju inflasi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan upaya stabilitas harga bahan pokok dilakukan melalui operasi pasar beras murah secara masif di Jatim, salah satunya telah digelar di Pasar Larangan Sidoarjo.
“Di Sidoarjo, pasar beras murah disalurkan ke pedagang dan masyarakat pada 5 Februari 2023. Pasar murah ini merupakan rangkaian dari operasi pasar yang akan terus digelar di seluruh kota/kabupaten di Jatim sampai harga beras terpantau kembali stabil,” jelasnya, Senin (6/2/2023).
Dia mengatakan beras murah untuk operasi pasar ini dijual dengan harga Rp9.000/kg atau Rp45.000/5kg untuk beras medium. Harga beras yang dijual tersebut lebih rendah dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium yaitu Rp9.450/kg.
“Kami mengajak kerja sama dari seluruh stakeholder terkait juga para distributor, agar ikut membantu proses percepatan distribusi beras kepada konsumen, dengan harga maksimal sesuai HET yaitu Rp9.450/kg,” imbuhnya.
Khofifah berharap, melalui operasi pasar ini bisa meningkatkan daya beli masyarakat, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok yang menjadi prioritas bagi masyarakat.
Baca Juga
Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, per 6 Februari 2023, harga beras IR64 di Jatim rerata Rp10.925/kg. Harga tertinggi terjadi di Kota Blitar dan Jombang Rp12.000/kg, dan terendah terjadi di Madiun dan Pasuruan Rp9.450/kg.
Jika dibandingkan dengan bulan lalu tepatnya 6 Januari 2023, harga beras IR64 di Jatim rerata sebesar Rp10.483/kg. Harga tertinggi terjadi di Sidoarjo Rp12.000/kg, dan terendah terjadi di Probolinggo Rp9.500/kg.