Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Jatim Yakin Ekspor 2023 Menguat

Kadin Jatim akan mendorong segala potensi yang ada melalui berbagai strategi yang telah dipetakan, di antaranya memperluas negara tujuan ekspor nontradisional.
Aktivitas bongkar muat kontainer menggunakan di Surabaya./Antara-Didik Suhartono.
Aktivitas bongkar muat kontainer menggunakan di Surabaya./Antara-Didik Suhartono.

Bisnis.com, SURABAYA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur masih cukup optimistis kinerja ekspor Jatim masih akan tumbuh meskipun ada prediksi penurunan ekspor akibat dampak situasi global.

Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan tantangan ekonomi global pada 2023 yang diprediksi bergejolak memang tidak mudah dihadapi, tetapi pengusaha harus tetap berupaya menjaga dan meningkatkan kinerja ekonomi dari berbagai sektor, termasuk ekspor. 

“Kita harus tetap optimistis karena pada dasarnya Indonesia punya kekuatan komparatif seperti pangsa pasar domestik yang besar, letak geografis dan sumber daya alam, serta manusia/SDM bisa terus dikembangkan,” katanya, Senin (16/1/2023).

Untuk itu, lanjutnya, Kadin Jatim akan terus mendorong segala potensi yang ada melalui berbagai strategi yang telah dipetakan, di antaranya adalah memperluas peluang ekspor pada negara tujuan ekspor non tradisional. Implementasinya melalui misi dagang Pemprov Jatim untuk mendorong serta meningkatkan fokus ekspor pada negara-negara yang pertumbuhan ekonominya masih relatif baik. 

“Kalaupun terpaksa harus masuk ke negara-negara ekspor tradisional yang pertumbuhan ekonomi melambat, maka pilihan komoditas ekspornya harus disesuaikan dengan skala prioritas kebutuhan negara tersebut,” katanya. 

Adik mengatakan, selama ini Kadin telah berperan mendorong peningkatan dan perluasan ekspor ke negara-negara non tradisional, serta bersama dengan Pemprov Jatim, Kemendag, dan Kemenlu melakukan rintisan misi dagang secara langsung ke Arab Saudi dan Malaysia, termasuk pengembangan program Export Center Surabaya (ECS). 

“Ke depan Kadin akan kawal terus kemudahan investasi yang diberikan pemerintah, sekaligus mempromosikan potensi-potensi investasi yang ada di Jatim maupun potensi daya tarik wisata guna menarik minat wisatawan,” ujarnya.

Dia menambahkan, pengusaha juga perlu meningkatkan perdagangan antar provinsi sebagai pasar alternatif dari beberapa komoditas ekspor yang pertumbuhannya terkontraksi sehingga tidak sepenuhnya berorientasi ekspor seperti industri garmen dan alas kaki.

“Untuk jangka menengah-panjang, peningkatan investasi luar negeri dalam rangka hilirisasi industri sekunder berbasis agro dan pertambangan mineral juga perlu digenjot sehingga Indonesia menjadi pusat industrialisasi kebutuhan pokok dunia,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper