Bisnis.com, SURABAYA — Kinerja ekspor non migas Jawa Timur sepanjang 2022 telah terealisasi sebesar US$22,75 miliar atau meningkat 6,85 persen dibandingkan realisasi ekspor non migas pada 2021 sebesar US$21,29 miliar.
Fungsional Statistik Ahli Madya BPS Jatim, Umar Sjarifudin menjelaskan kinerja ekspor non migas Jatim di sepanjang tahun lalu ini didominasi oleh sektor industri yakni sebesar US$21,74 miliar atau setara 90,87 persen, dan disusul sektor pertanian sebesar US$0,91 miliar atau 3,81 persen.
“Kinerja ekspor non migas Jatim yang meningkat pada 2022 disumbang oleh seluruh sektor baik pertanian yang tumbuh 6,89 persen (Yoy), disusul industri naik 6,69 persen, dan sektor pertambangan naik 59,47 persen,” jelasnya dalam paparan Berita Resmi Statistik (BRS) Jatim, Senin (16/1/2023).
Dia mengatakan peningkatan kinerja ekspor pada 2022 ini menunjukkan situasi perekonomian mulai kembali pulih setelah dua tahun sejak 2020 terdampak pandemi Covid-19 dan mempengaruhi tren ekspor.
Meski kinerja ekspor non migas secara kumulatif meningkat, tetapi dalam beberapa bulan terakhir pada 2022 terdapat tren penurunan. Tercatat pada Desember 2022 ekspor non migas terealisasi US$1,85 miliar atau turun -6,47 persen dibandingkan Desember 2021 yakni US$1,98 miliar.
“Begitu juga bila dibandingkan dengan November 2022, kinerja ekspor Desember 2022 turun -2,25 persen, yang tercatat pada November 2022 tercapai US$1,90 miliar,” imbuhnya.
Baca Juga
Dari realisasi ekspor non migas Jatim Desember 2022, tercatat dikontribusi oleh sektor pertanian sebesar US$70,92 juta, turun -17,96 persen (mtm) atau -3,54% (yoy), industri pengolahan US$1,77 miliar turun -1,76 persen (mtm) atau -6,55 persen (yoy), dan pertambangan US$5,63 juta turun -8,21 persen (mtm) atau -16,25 persen (yoy).
Adapun golongan barang yang mengalami peningkatan permintaan pasar ekspor pada Desember 2022 di antaranya adalah perhiasan, permata, tembaga, besi dan baja, tembakau dan rokok, kendaraan dan bagiannya. Sedangkan golongan barang yang turun di antaranya adalah produk farmasi, kopi, teh, rempah-rempah, pupuk, berbagai produk kimia, lemak dan minyak hewani/nabati.
Sementara negara tujuan yang mengalami peningkatan permintaan barang non migas dari Jatim yakni Jepang, Swiss, Malaysia, Finlandia, Australia. Sedangkan negara yang permintaannya turun adalah Vietnam, India, Pakistan, Singapura, dan China.
Secara kumulatif ekspor non migas Jatim sepanjang Januari - Desember 2022 ditujukan untuk Amerika Serikat 16,28 persen, Jepang 15,15 persen, China 14,16 persen, disusul Malayisa, Vietnam, India, Korea Selatan, Thailand, Singapura, dan Belanda. Selain itu juga disumbang negara-negara Asean 19,78 persen dan Uni Eropa 8,08 persen.