Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat tren inflasi Jatim pada November 2022 mencapai 6,62 persen (yoy) yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan telur ayam ras.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan inflasi Jatim pada November ini terjadi seluruh 8 kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK). Inflasi tertinggi terjadi di Jember 0,81 persen dan terendah di Malang 0,12 persen.
“Andil inflasi terjadi pada kelompok makanan, minuman, tembakau, pakaian, alas kaki, perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah tangga dan transportasi yang rata-rata mengalami kenaikan harga karena dampak kenaikan BBM,” jelasnya dikutip dalam paparan BRS di channel YouTube, Kamis (1/12/2022).
Adapun sejumlah komoditas utama yang menyumbang inflasi November (yoy) di antaranya adalah bensin yang mengalami perubahan harga naik 33,62 persen, disusul angkutan udara 22,13 persen, beras 5,66 persen, akademi/perguruan tinggi 7 persen, mobil 7,94 persen, sekolah dasar 13,05 persen, rokok kretek filter 11,20 persen, telur ayam ras 20,40 persen, kontrakan rumah 2,28 persen, dan kue kering berminyak 29,10 persen.
Sedangkan komoditas yang menahan laju inflasi atau disebut penyumbang deflasi yakni biaya administrasi transfer uang -34,28 persen, jagung manis -6,96 persen, brokoli -27,20 persen, bawang putih -2,63 persen, tisu -1,77 persen, kelapa -2,66 persen, udang basah -1 persen, buku pelajaran SD -2,16 persen, dan kol putih/kubis -15,17 persen.