Bisnis.com, MALANG — Penyaluran kredit perbankan di wilayah kerja OJK Malang tumbuh 22,59 persen secara tahunan sampai akhir triwulan III/2022, yakni sebesar Rp79,58 triliun.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengatakan realisasi itu berarti ada peningkatan penyaluran sebesar Rp14,67 triliun. Peningkatan penyaluran kredit itu dampak dari normalisasi atas pandemi Covid-19 sehingga ekonomi menggeliat.
“Penyumbang terbesar Kab. Malang yang tumbuh hingga 34,62 persen atau naik Rp6,59 triliun menjadi Rp25,62 triliun,” katanya, Selasa (15/11/2022).
Kredit yang disalurkan, kata dia, mayoritas digunakan untuk kebutuhan modal kerja, yakni Rp38,36 triliun (48,21 persen), disalurkan kepada debitur non-UMKM Rp49,05 triliun (61,64 persen) dengan sektor ekonomi yang mendominasi, yakni sektor perdagangan besar dan eceran (22,03 persen), industri pengolahan (20,49 persen), dan pemilikan peralatan rumah tangga lainnya (16,72 persen).
Menurut Sugiarto, perbankan juga terus berupaya menggenjot penyaluran kredit kepada UMKM. Di Kota Malang, dari total penyaluran kredit Rp21,67 triliun, 37,76 persen di antaranya disalurkan kepada segmen UMKM.
Begitupun di Kabupaten Malang dari total kredit Rp25,62 triliun, di antaranya 41,81 persen disalurkan kepada UMKM. Bahkan di Kota Batu, share penyaluran kredit kepada UMKM mencapai 54,39 persen.
Baca Juga
Kinerja perkreditan yang membaik ini juga ditandai dengan rasio kredit bermasalah masih dibawah batas yang diatur OJK, misalnya di kota Malang tercatat NPL sebesar 2,73 persen, Kabupaten Malang 3,50 persen dan Kota Batu 4,88 persen.
Dari sisi penghimpunan dana masyarakat melalui perbankan, kata dia, juga masih mengalami pertumbuhan, seperti di Kota Malang tercatat tumbuh 2,81 persen menjadi Rp65,82 triliun, Kabupaten Malang tumbuh 16,64 persen menjadi Rp 4,36 triliun, dan Kota Batu tumbuh 10,69 persen menjadi Rp0,94 triliun.
Potensi pertumbuhan kredit, dia menilai, masih cukup terbuka di Malang Raya mengingat jumlah dana yang dihimpun perbankan mencapai Rp71 triliun dengan penyaluran kredit masih mencapai Rp49 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi, menilai kinerja perbankan di wilayah kerja BI Malang terus tumbuh seiring perbaikan geliat ekonomi.
Kinerja intermediasi perbankan sampai September 2022, menurut dia, tumbuh didorong oleh konsumsi masyarakat dan membaiknya appetite perbankan untuk menyalurkan kredit di tengah pemulihan ekonomi dan tekanan global.
Kinerja kredit perbankan sampai dengan September tumbuh yang didorong kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Kredit UMKM turut mendorong pertumbuhan kredit, menandakan sudah bergeliatnya sektor UMKM dan meningkatnya kepercayaan terhadap perbankan.
Risiko NPL juga terjaga rendah dan LAR turun menjadi 12,58 persen didorong oleh penurunan jumlah kredit yang direstrukturisasi walaupun tetap perlu diwaspadai.
“Kredit UMKM yang perlu diwaspadai berupa sektor pertambangan, konstruksi, perdagangan, dan akomodasi, makanan, serta minuman (akmamin), sedangkan kredit bukan UMKM masih terjaga,” ucapnya.(K24)