Bisnis.com, PADANG - Video sidak Bupati Kediri, Jawa Timur ke salah satu proyek, yang menyebutkan bahwa kualitas Semen Padang paling bawah, viral di media sosial.
Beragam komentar warganet atas pernyataan dari bupati muda itu seperti diunggah di akun instagram @kediri.media. Kebanyakan warganet merasa kecewa atas ucapan bupati.
Persoalan tersebut langsung disikapi oleh manajemen PT. Semen Padang. Komisaris PT. Semen Padang, Khairul Jasmi, melakukan komunikasi dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Mas Dhito. Dia mengakui kesalahannya dan dia juga menyampaikan permintaan maaf atas video berdurasi pendek yang beredar luas di platform tiktok pada Selasa (18/10) itu," kata Khairul Jasmi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (23/10/2022).
“Saya minta maaf menyebut kualitas Semen Padang paling bawah, saya salah. Saya tahu Semen Padang sama sekali tidak begitu. Kurang tepat atau salah saya mohon maaf sebesar-besarnya pada Semen Padang karena video yang menjatuhkan Semen Padang. Sebagai manusia saya tak mau menjatuhkan siapapun,” kata Dhito.
Baca Juga
Khairul Jasmi menyatakan setelah melakukan komunikasi dengan Bupati Dhito, manajemen juga langsung menghubungi Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang juga Bupati Dharmasraya, Sumatra Barat.
"Ketua APKASI yang juga Bupati Dharmasraya Sutan Riska juga sudah bicara dengan Dhito. Semoga hal ini tidak terulang lagi dan dapat menjalin hubungan yang lebih baik ke depannya," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Padang, Asri Mukhtar, menyampaikan, usai adanya komunikasi dengan Bupati Kediri itu, selain adanya permintaan maaf, Dhito menyatakan akan menggunakan produk Semen Padang pada beberapa proyek di Kediri di tahun depan.
“Komunikasi yang sudah terbangun dengan baik ini, akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat,” tambahnya.
Asri menyatakan jika bicara kualitas, maka proses perjalanan panjang selama 112 tahun bagi PT. Semen Padang telah membawa pengalaman yang luar biasa dalam menjaga kualitas produknya, sehingga benar-benar bernilai bagi konsumennya. Hal itu ditegaskan perusahaan melalui motto, Jaminan Mutu dan Kekuatan.
"Mutu itu bukan hanya sekedar janji bagi PT Semen Padang. Hal itu tentu telah dibuktikan dengan kokohnya berbagai bangunan maha karya dan landmark yang dibangun menggunakan produk PT Semen Padang," ujar alumni ITB tersebut.
Dia menyatakan berbagai mahakarya yang dibangun menggunakan produk PT Semen Padang, di antaranya, Monumen Nasional (Monas) yang menjadi kebanggaan bangsa ini, Gedung MPR/DPR, Jembatan Semanggi, bangunan Bursa Efek Indonesia, menara Jamsostek, dan puluhan gedung pencakar langit lainnya di kawasan Pusat Bisnis Sudirman (SCBD) Jakarta, Hotel Indonesia di Jakarta, dan gedung-gedung pabrik dan perkantoran milik Semen Gresik.
Selain itu juga ada bangunan monumental PLTA Sigura-gura di Sumut, PLTA Batang Agam, di Kota Panjang, Sumbar, Fly Over Kelok Sembilan, Masjid Raya Sumbar, Monumen Tsunami Aceh, dan Bandara Kualanamu, Sumut.
Bahkan, katanya, semen produksi Indarung itu juga telah ikut memperkokoh sejumlah bangunan penting di Singapura seperti World Trade Center, puluhan bangunan, irigasi dan dermaga di Bangladesh. Bahkan, sampai Jerman dan Amerika yang separuh lingkaran bumi jaraknya dari Indarung.
Dikatakannya dalam proses produksi dan bisnisnya PT Semen Padang senantiasa menjaga agar kualitasnya tetap unggul hingga sampai ke tangan konsumen.