Bisnis.com, PONOROGO - Banjir bandang melanda tujuh desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur akibat luapan air sungai pascahujan dengan intensitas sedang selama beberapa jam sejak Jumat (7/10) siang.
Pantauan BPBD setempat, ketinggian air banjir yang masuk pemukiman warga mencapai kisaran 50-70 centimeter. "Banjir terjadi akibat luapan dari beberapa air sungai yang berada di desa-desa terdampak," kata Kepala BPBD Ponorogo Henry Wardhana, Sabtu (9/10/2022).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.
Aktivitas ekonomi di wilayah terdampak banjir juga terhenti hingga genangan air banjir surut dan jalan-jalan yang sempat terendam kembali bisa dilalui kendaraan.
Dalam perkembangan lain, bencana banjir bandang melanda sedikitnya enam kecamatan di Kabupaten Trenggalek, Sabtu (8/10/2022).
Tidak ada korban jiwa dalam bencana hidrometeorologi tersebut. Namun genangan banjir yang sempat mencapai ketinggian satu meter di sejumlah titik pemukiman tersebut telah memaksa puluhan KK mengungsi sementara sampai air banjir surut.
Baca Juga
Hujan deras dengan intensitas tinggi sejak dua hari terakhir telah menyebabkan sungai-sungai utama di daerah yang dikepung pegunungan tersebut meluap hingga masuk ke pemukiman warga di sekiranya.
"Banjir terus bergerak seiring meluapnya debit air sungai di daerah-daerah terdampak," kata Kasat Pol PP Kabupaten Trenggalek Triadi Atmono di Trenggalek.
Laporan BPBD Trenggalek menyebut, banjir terpantau terjadi di wilayah Kecamatan Trenggalek (kota), Pogalan, Larangan, Gandusari, Kampak serta Kecamatan Panggul.
Di wilayah kota, titik banjir terjadi di Kelurahan Kelutan, Tamanan dan Ngares sejak Jumat (7/10) malam. Genangan banjir terus meningkat hingga pagi hari.
Desa Ranupani di lereng Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sempat terisolasi akibat banjir dan tanah longsor yang menerjang kawasan setempat pada Jumat (7/10) malam hingga Sabtu.
"Desa Ranupani di Kecamatan Senduro diterjang banjir dan longsor akibat hujan deras yang mengguyur kawasan setempat, bahkan kami sempat kesulitan menjangkau desa itu," kata Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) Senduro Kapten Arm Ony Ariyanto dalam keterangan videonya yang diterima ANTARA di Lumajang, Sabtu pagi.
Dia menyebut ada beberapa titik longsor yang cukup parah saat menuju Desa Ranupani karena akses jalan tertutup longsor, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan dua. Pembukaan akses jalan dan membersihkan material longsor yang menutup jalan menuju Desa Ranupani dengan menggunakan alat berat.