Bisnis.com, SURABAYA — Sejumlah entitas lintas sektor yang terdiri dari elemen pemerintah pusat, daerah, lembaga bisnis, lembaga sosial maupun unsur kemasyarakatan menyalurkan penghiburan bagi korban tragedi Kanjuruhan.
Kemensos memberikan santunan Rp15 juta kepada ahli waris tragedi Kanjuruhan, sedangkan ahli waris yang masih sekolah maupun kuliah akan ditangani khusus.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengungkapkan santunan ini sebagai bentuk perhatian dan empati dari pemerintah terhadap musibah yang dialami oleh keluarga korban.
"Sebagai pribadi saya ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Mudah-mudahan bapak/ibu semuanya diberi kesabaran dan keikhlasan," katanya di Kantor Camat Lowokwaru, Kota Malang, Senin (3/10/2022).
Mensos, Tri Rismaharini, menilai tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan pada Sabtu lalu merupakan salah satu bencana sosial
"Ini termasuk bencana sosial, juga ada konflik-konflik di beberapa tempat itu juga kami tangani," katanya.
Baca Juga
Mensos Risma memberikan santunan kepada 125 ahli waris yang terdata oleh Kemensos per Senin (3/10/2022) di Kota dan Kabupaten Malang yang mengalami bencana sosial tersebut. Data ini terus bergerak sesuai perkembangan di lapangan.
Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp15 juta/korban dan paket sembako.
PT Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menyalurkan bantuan solidaritas untuk para korban tragedi stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Pemimpin Bank Jatim Cabang Malang, Deddy Adjie Wijaya mengatakan bantuan solidaritas yang disalurkan tersebut berupa uang tunai senilai Rp5 juta untuk korban meninggal, dan bantuan Rp2,5 juta untuk korban luka-luka.
“Apa yang kami lakukan ini memang spontanitas dilakukan sebagai bentuk tanggap responsif bagi saudara Aremania. Karena kami banknya masyarakat Jawa Timur, Sudah sepatutnya kita membantu,” ujarnya dalam rilis, Senin (3/10/2022).
Dia melanjutkan, bantuan yang diserahnya secara total sebanyak 33 bantuan sesuai dengan data yang saat ini terverifikasi. Data tersebut bisa terus bergerak dan bersifat dinamis, Bank Jatim pun siap ikut serta memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyediakan santunan, demikian juga lembaga sosial kemasyarakatan lain, seperti Nahdlatul Ulama, termasuk perorangan banyak memberi penghiburan terhadap korban tragedi Kanjuruhan.
Mensos, Tri Rismaharini, menyapa ahli waris korban tragedi pada penyerahan santunan di Kantor Camat Lowokwaru, Kota Malang, Senin (3/10/2022)./Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah akan memberikan santunan sebesar Rp50 juta kepada seluruh korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
"Santunan dari Bapak Presiden Jokowi sebesar Rp50 juta untuk masing-masing korban yang jumlahnya 125 orang, mudah-mudahan itu dilihat sebagai tanda empati dan kehadiran negara. Jangan dilihat jumlahnya, tapi empati kepala negara dan kehadiran negara," kata Mahfud saat jumpa pers secara daring di Jakarta, Senin (3/10/2022).
Menurut dia, pemberian santunan kepada korban tragedi Kanjuruhan itu sebagai tanda belasungkawa Presiden Jokowi.
"Meskipun, tentu hilangnya nyawa setiap orang tidak bisa dinilai dengan uang berapa pun harganya. Tetapi presiden berkenan untuk memberikan santunan kepada setiap korban jiwa sebesar Rp50 juta dan ini akan segera dilaksanakan," ujarnya.
Seperti diketahui, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata, di lapangan maupun ke tribun.
Kepulan gas air mata memicu kepanikan di tribun sehingga menyebabkan penonton berebut keluar stadion. Sebanyak 125 orang meninggal akibat kepanikan dan kericuhan ini. Ratusan orang terluka, sebagian menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka serius.