Bisnis.com, PROBOLINGGO - Sebanyak 36.180 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi di Kabupaten Probolinggo menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM secara bertahap.
"BLT BBM merupakan program pemerintah melalui Kementerian Sosial dengan memberikan bantuan sosial (bansos) tunai kepada masyarakat yang kurang mampu akibat kenaikan BBM bersubsidi," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo Achmad Arif di kabupaten setempat, Selasa (13/9/2022).
Menurutnya penyaluran BLT BBM tahap I dilakukan secara serentak di 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo mulai 8 hingga 13 September 2022 melalui PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Kabupaten Probolinggo.
"Untuk bansos tunai BLT BBM itu masing-masing KPM menerima sebesar Rp150.000 per bulan selama empat bulan mulai September hingga Desember 2022. Penyalurannya dilakukan menjadi 2 tahap melalui PT Pos Indonesia," tuturnya.
Untuk penyaluran BLT BBM tahap I, lanjut dia, masing-masing KPM menerima Rp300.000 untuk bulan September dan Oktober 2022. Selain itu, setiap KPM juga menerima bantuan sembako sebesar Rp200.000, sehingga total masing-masing KPM menerima bansos BLT BBM sebesar Rp500.000.
"Mudah-mudahan bansos BLT BBM itu bisa membawa manfaat yang sebesar-besarnya untuk semua KPM yang terdampak kenaikan harga BBM bersubsidi, sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya," katanya.
Baca Juga
Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM yakni BBM bersubsidi jenis pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter; solar bersubsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter; dan pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter yang berlaku sejak 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.