Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo: Insentif Belum Bisa Mendongkrak Pasar Kendaraan Listrik

terdapat 3 hal yang harus dilakukan secara beriringan untuk mendongkrak permintaan mobil listrik yang tergolong sangat baru di Indonesia.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengendarai mobil listrik/ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengendarai mobil listrik/ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, SURABAYA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut insentif yang diberikan pemerintah bagi konsumen mobil listrik saat ini masih belum mampu mendongkrak permintaan pasar.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan terdapat 3 hal yang harus dilakukan secara beriringan untuk mendongkrak permintaan mobil listrik yang tergolong sangat baru di Indonesia, di antaranya adalah masa pengisian baterai, masa pemakaian kendaraan, dan harga terjangkau.

“Masa charging perlu diperpendek, masa pemakaian kendaraan yang lebih lama dan harga. Kalau itu beriringan akan mendongkrak permintaan. Saat ini ada mobil listrik di bawah harga Rp300 juta tetapi bentuknya kecil, dan waktu tempuh kurang, sebaliknya ada yang waktu tempuhnya lama tapi harganya mahal sekali,” ujarnya seusai konferensi pers GIIAS Surabaya 2022, Rabu (31/8/2022).

Dia mengatakan untuk saat ini permintaan kendaraan listrik pun sangat terbatas, dan hanya untuk operasional dalam kota seperti di Jakarta dan Surabaya yang mulai ada peningkatan pasar.

“Meskipun sudah ada insentif pajak, tetapi itu belum bisa mendongkrak penjualan mobil listrik karena tetap saja harganya masih lebih mahal,” imbuhnya.

Meski begitu, kata Yohannes, ke depan kendaraan listrik akan semakin diminati pasar karena berkaitan dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil serta hemat.

“Mau tidak mau kita akan lari ke sana, karena bahan bakar fosil akan semakin langka. Kita bisa melihat gonjang-ganjing pemerintah akan menaikkan harga BBM, bahkan di Eropa sudah berteriak, apalagi Amerika Serikat yang sudah naik 2 kali lipat,” jelasnya.

Menurutnya, dalam waktu dekat tren otomotif akan mengarah pada kendaraan listrik ataupun hybrid yang memanfaatkan dua jenis energi baik BBM maupun listrik. Indonesia sendiri memiliki kekuatan pada sumber daya alam yakni nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai mobil.

“Terus terang kita tidak punya pengalaman mobil listrik, tetapi kita coba buka penjelasan seluas-luasnya ke masyarakat melalui pameran GIIAS 2022 Surabaya, karena pada saat GIIAS di Jakarta ada 20 kendaraan listrik dilaunching dan ordernya mencapai 1.274 unit,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper