Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ID Food Menargetkan Produksi Gula Tembus 473.000 Ton pada 2025

Produksi gula nasional tahun lalu sudah mencapai 2,3 juta ton sehingga terjadi defisit gula sekitar 800.000 ton.
Direktur Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan, bersama President Director Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo (paling kiri), Ketua Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) Krebet, Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili (dua dari kanan), dan Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Pupuk Indonesia Holding Company, Supriyoto (paling kanan), saat memberi keterangan pers pada panen dan tanam tebu program Makmur di Malang, Jawa Timur, Kamis  (28/7/2022)./Bisnis-Choirul Anam
Direktur Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan, bersama President Director Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo (paling kiri), Ketua Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) Krebet, Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili (dua dari kanan), dan Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Pupuk Indonesia Holding Company, Supriyoto (paling kanan), saat memberi keterangan pers pada panen dan tanam tebu program Makmur di Malang, Jawa Timur, Kamis (28/7/2022)./Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG — Holding Pangan ID Food menargetkan dapat memproduksi gula sebesar 473.000 ton pada 2025 untuk mendukung program swasembada gula dengan produksi sebesar 3,2 juta ton pada tahun yang sama.

Direktur Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan, mengatakan tahun lalu produksi gula dari PG di bawah ID Food mencapai 253.000 ton, sedangkan tahun ini diharapkan meningkat menjadi 290.000 ton.

“Upaya peningkatan produksi di antaranya lewat perbaikan sarana serta pemanfaatan ekosistem peningkatan pertanian lewat Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat),” katanya di sela-sela panen dan tanam tebu program Makmur di Malang, Jawa Timur, Kamis (28/7/2022).

Produksi gula nasional tahun lalu, kata dia, sudah mencapai 2,3 juta ton sehingga terjadi defisit gula sekitar 800.000 ton. Defisit itu diharapkan dapat tertutupi pada 2025 lewat program swasembada gula.

Untuk mencapai target produksi 473.000 ton pada 2025, kata dia, maka selain meningkatkan produktivitas lahan pertanian juga perlu perluasan lahan tanam tebu.

Namun, dia mengingatkan, perluasan lahan tanam tebu dilakukan dengan tidak mengkonversi lahan tanaman pangan lainnya. Hal ini sesuai dengan perintah dari Presiden Jokowi.

ID Food bisa bekerja sama dengan Perhutani maupun mendorong masyarakat untuk memanfaatkan tanahnya yang selama ini tidak dikerjakan karena berbagai pertimbangan untuk ditanami tebu.

Dengan begitu, Frans menegaskan, maka perluasan tanaman tebu untuk mendukung program swasembada gula pada 2025 tidak mengganggu program tanaman pangan lainnya, terutama tanaman pangan padi.

Kebutuhan untuk mencapai produksi gula sebesar 473.000 ton pada 2025, kata dia, mencapai sekitar 60.000 hektare, sedangkan lahan eksisting tanaman tebu di bawah binaan PG-PG ID Food sudah mencapai 54.000 hektare.

President Director Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan dukungan perusahaan terhadap Program Makmur di antaranya penyediaan aneka pupuk dan lainnya. Ketersediaan pupuk dijamin ada.

Petrokimia juga menyediakan alat untuk meneliti tingkat kesuburan tanah. Dengan alat itu, dalam waktu 30 menit sudah diketahui hasilnya.

Dengan begitu maka penanganan tanah sawah bisa tepat. Misalnya di Kab. Malang, karena sifat tanahnya banyak membutuhkan urea dan pupuk kalsium. Untuk mengembalikan kesuburan tanah karena kondisi tanah sudah meningkat keasamannya serta kebasaannya rendah, maka Petrokimia juga menyediakan produk dari kapur.

Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Pupuk Indonesia Holding Company, Supriyoto, menambahkan Pupuk Indonesia pada program Makmur memberi dukungan untuk peningkatan produktivitas tanaman pertanian serta komitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk yang dibutuhkan serta turut mengawal budidaya pertanian sehingga pada akhirnya akan didapatkan kenaikan produktivitas dan pendapatan petani.

Bupati Malang, M. Sanusi, berharap peningkatan produktivitas tebu bisa mencapai 250 ton/hektare seperti 30 tahun yang lalu sehingga perlu bibit yang tepat serta pemulihan kesuburan tanah sawah di daerah tersebut. Juga tidak kalah pentingnya, ada peningkatan rendemen. Dengan produksi yang meningkat dan rendemen yang tinggi maka otomatis akan dapat meningkatan kesejahteraan petani.

Ketua Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) Krebet, Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili, mendukung upaya meningkatkan produksi tebu lewat Program Makmur. Dengan meningkatnya produksi tebu, maka otomatis akan meningkatkan kesejahteraan petani.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper