Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebut capaian vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak sudah mencapai 377.985 dosis atau merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Sementara capaian vaksinasi terbanyak kedua ada di wilayah Jawa Tengah yakni mencapai 78.469 dosis dan ketiga di Jawa Barat tercatat 70.306 dosis.
“Alhamdulilah, saat ini Jatim memiliki capaian vaksinasi PMK tertinggi di Indonesia. Terima kasih kerja keras semua pihak. Semoga dapat memutus mata rantai penyebaran PMK di Jatim. Meski demikian kita tetap waspada dan siaga untuk melindungi ternak kita,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam rilis, Kamis (28/7/2022).
Dia mengatakan meski capaian vaksin PMK di Jatim tertinggi, seluruh peternak diimbau agar terus bekerja sama menanggulangi PMK. Pemerintah beserta jajaran di semua lini juga akan terus berkomitmen dan bekerja untuk mengentaskan penyakit yang menyerang hewan berkuku genap tersebut.
“Kami bekerja keras dan berkomitmen penuh dalam penanggulangan PMK melalui vaksinasi masif kepada hewan ternak di Jatim. Saat ini kita sudah memasuki tahap dosis kedua vaksin PMK sebanyak 600.000 dosis,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, percepatan vaksinasi PMK di Jatim ini didukung oleh tenaga kesehatan hewan sebanyak 2.450 orang, yang terdiri dari 950 dokter hewan dan 1.500 paramedik veteriner.
Baca Juga
Pemprov Jatim juga bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia untuk melatih Tenaga Kesehatan (NAKES) dari unsur TNI dan POLRI sebanyak 1.200 orang.
Selain itu, melibatkan dokter muda Fakultas Kedokteran Hewan Uniar, Unibraw dan Univ Wijaya Kusuma dengan total 600 mahasiswa dokter muda. Serta melibatkan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) sebanyak 350 dokter hewan.
"Dengan jumlah SDM tersebut maka Jatim memiliki 950 tim vaksinator yang mampu melakukan vaksinasi rata-rata sebanyak 12.500 - 15.000 ekor/hari,” ujarnya.
Adapun Dinas Pertanian Jatim mencatat per 27 Juli 2022, jumlah kasus di 38 kota/kabupaten sebanyak 170.255 kasus. Hewan ternak yang sudah sembuh sebanyak 72.653 (42,67 persen), hewan ternak yang sakit sebanyak 94.438 (55,47 persen), hewan ternak yang dipotong paksa sebanyak 1.657 (0,97 persen) dan hewan ternak yang mati sebanyak 1.507 (0,89 persen).