Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PJB Uji Coba 100 Persen Biomassa Cangkang Kelapa Sawit di PLTU Tembilahan

PJB sebagai pionir dalam co-firing. Hingga 14 Juni 2022, penerapan co-firing PJB telah menghasilkan total energi hijau sebesar 100,28 GWh,
PLTU Tembilahan - Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau./Dok. PJB
PLTU Tembilahan - Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau./Dok. PJB

Bisnis.com, SURABAYA — PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) berhasil melakukan uji coba penggunaan 100 persen biomassa cangkang kelapa sawit untuk bahan baku pengganti batu bara (firing) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2x7 MW Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Direktur Operasi 1 PJB, Yossy Noval mengatakan pengujian 100 persen biomassa firing di PLTU Tembilahan ini telah dilaksanakan secara bertahap sesuai prosedur yang direncanakan. 

"Tahap awal dimulai dari 25 persen penggunaan biomassa sebagai bahan bakar pengganti batu bara pada 12 Juni dan akhirnya selesai 100 persen firing biomassa pada 15 Juni 2022," ujarnya, Kamis (16/6/2022).

Dia mengatakan dari hasil evaluasi dan pemantauan teknis menunjukkan parameter operasi masih dalam batas normal, beban 7 MW dapat dijaga dengan stabil dan tidak terjadi load derating hingga maksimum 100 persen biomasa.

"Sebaliknya, data menunjukkan potensi perbaikan fuel flow dan indikator kehandalan dan efisiensi atau Net Plant Heat Rate (NPHR) cukup signifikan prosentasenya karena cangkang sawit memiliki nilai kalori yang tinggi," ujarnya.

Dari aspek lingkungan,  lanjutnya, cangkang kelapa sawit memiliki kadar sulfur yang lebih rendah dari batu bara sehingga emisi yg dihasilkan juga menunjukkan penurunan. 

Adapun cangkang yang digunakan berasal dari limbah perkebunan, rendah abu dan termasuk sebagai karbon netral, sehingga akan berimbas kepada lingkungan yang lebih baik.

"PJB sebagai pionir dalam co-firing telah menerapkan inovasi tersebut pada 14 PLTU yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga 14 Juni 2022, penerapan co-firing PJB telah menghasilkan total energi hijau sebesar 100,28 GWh," ujar Yossy.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan penggunaan 100 persen biomassa dalam uji coba High Co-Firing (HCR) ini merupakan yang pertama di Indonesia, sekaligus sebagai jawaban masa depan energi bersih di Tanah Air.

"100 persen biomassa firing ini adalah bentuk konsistensi PLN Group dalam menghadirkan energi bersih untuk Indonesia yang lebih baik. Sebagai pionir, keberhasilan ini juga saya harapkan dapat menjadi pemacu motivasi untuk dapat diterapkan pada PLTU lainnya," ujarnya

PLN terus mengoptimalisasi penerapan co-firing hingga mencapai kapasitas 1,8 gigawatt. Dari target 52 lokasi tahap implementasi pada 2025, saat ini co-firing biomassa telah diimplementasikan di 31 lokasi, dengan pemanfaatan 175.000 ton biomassa. Capaian ini, menghasilkan produksi 185 GWh energi bersih, penurunan 184.000 ton CO2.

"Akselerasi program firing biomassa ini menjadi bukti nyata keseriusan PLN dalam mendukung pemerintah menekan emisi karbon untuk mencapai target carbon neutral pada 2060," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper