Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petrokimia Gresik Pastikan Pasokan Bahan Baku Pupuk Tercukupi

Salah satu upaya yang telah dilakukan Petrokimia Gresik dalam mengamankan pasokan phosphate yaitu menjalin kerja sama dengan Jordan Phosphate Mines Co (JPMC) sejak 2010 lalu. 
Aktivitas bongkar muat pupuk PT Petrokimia Gresik. Dok. Petrokimia Gresik
Aktivitas bongkar muat pupuk PT Petrokimia Gresik. Dok. Petrokimia Gresik

Bisnis.com, SURABAYA - Produsen pupuk PT Petrokimia Gresik memastikan pasokan bahan baku Pupuk NPK berupa phosphate cukup aman meskipun kondisi harga bahan baku dunia sedang bergejolak.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan pihaknya bersama holding Pupuk Indonesia terus berupaya memastikan ketersediaan pasokan bahan baku phosphate, lantaran pasokan dan harga phosphate belakangan ini naik signifikan akibat kebijakan moratorium ekspor pupuk Rusia dan China, hingga dampak perang Rusia dan Ukraina.

“Untuk saat ini dapat kami pastikan bahwa pasokan bahan baku pupuk masih tersedia, dan proses produksi berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya dalam rilis, Selasa (7/6/2022).

Dia mengatakan salah satu upaya yang telah dilakukan Petrokimia Gresik dalam mengamankan pasokan phosphate yaitu menjalin kerja sama dengan Jordan Phosphate Mines Co (JPMC) sejak 2010 lalu. 

Kerja sama ini kemudian ditindaklanjuti dengan pendirian perusahaan joint venture PT Petro Jordan Abadi (PJA) yang memproduksi asam fosfat, asam sulfat, granulated gypsum, dan purified gypsum yang beroperasi secara komersil sejak 2015.

Dalam hal ini, JPMC berperan menyuplai batuan phosphate untuk produksi asam fosfat (acid phosphate) di PJA dengan kapasitas 200.000 ton per tahun, yang seluruhnya dimanfaatkan Petrokimia Gresik sebagai bahan baku NPK.

“Manfaat dari kerja sama ini tidak hanya ketersediaan stok, tapi juga dapat memperoleh bahan baku yang lebih kompetitif,” jelasnya.

Dwi menambahkan, langkah ini juga sejalan dengan kerja sama yang baru saja dilakukan Pupuk Indonesia dengan JPMC untuk menjaga pasokan phosphate bagi produsen pupuk nasional.

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman dan Chairman JPMC, Mohammad Thneibat serta disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Vienna, Austria, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Mentan SYL menyampaikan bahwa bahan baku NPK seperti phosphate, maupun kalium (KCl), merupakan bahan baku yang memang tidak tersedia dan tidak dapat diproduksi di dalam negeri. 

Kedua jenis bahan baku pupuk ini merupakan barang tambang yang terdapat di luar negeri. Sehingga dukungan stabilitas pasokan pupuk Indonesia ini juga akan berdampak baik pada program ketahanan pangan nasional.

Dwi menambahkan, kerja sama ini juga akan mendorong kesempatan dan kolaborasi dalam tiga bidang strategis. Pertama, program jangka pendek untuk menjamin pasokan phosphate dari JPMC kepada Pupuk Indonesia sehingga pasokan pupuk stabil dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional. 

Kedua, program jangka menengah dengan mendorong JPMC untuk menyiapkan skema harga yang disepakati guna menjaga keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk untuk Pupuk Indonesia. Ketiga adalah program jangka panjang untuk menjalin kerjasama lebih besar lagi, yaitu joint venture industri pupuk di Indonesia.

“Kami mengapresiasi dukungan Menteri Pertanian dalam upaya mengamankan pasokan bahan baku pupuk. Kerja sama ini semakin memperkuat partnership yang telah dibangun Petrokimia Gresik dengan JPMC sejak 12 tahun ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper