Bisnis.com, SURABAYA - Provinsi Jawa Timur memproyeksikan jumlah pemotongan hewan kurban di Jatim tahun ini akan meningkat menjadi 432.845 ekor dibandingkan realisasi tahun lalu yakni 396.491 ekor baik sapi maupun kambing.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan meski ada potensi peningkatan jumlah pemotongan, Pemprov Jatim memastikan pasokan hewan kurban menjelang Idul Adha mendatang masih cukup aman meskipun dalam situasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Satgas PMK terus melakukan pengawasan dan pengecekan yang difokuskan di sejumlah daerah yang memiliki populasi sapi potong tertinggi yakni Sumenep, Tuban, Probolinggo, Jember dan Bangkalan, mereka ini tidak hanya menjadi suplier hewan kurban di Jatim tapi juga provinsi lain,” ujarnya, Senin (30/5/2022).
Dia mengatakan, selain melakukan pengecekan dan pengawasan, Bupati/Walikota juga diminta untuk segera mengeluarkan Surat Edaran terkait panduan pemotongan hewan kurban, salah satunya menentukan lokasi pemotongan hewan di titik Rumah Pemotongan Hewan (RPH) tertentu agar proses pemantauannya bisa lebih terkawal.
Bupati/wali kota, juga diminta menyiapkan anggaran pengadaan obat-obatan, sarana pendukung pengendalian dan operasional petugas vaksinasi PMK, serta memetakan status bebas, tertular dan terduga berdasarkan kecamatan/desa.
“Kemudian juga melakukan pendataan jumlah hewan rentan PMK berbasis desa untuk kesiapan vaksinasi serta penyiapan SDM meliputi dokter hewan di Jatim sebanyak 950 orang dan paramedis veteriner sebanyak 1.500 orang. Ini untuk pelaksanaan pengobatan dan vaksinasi masal,” katanya.
Baca Juga
Adapun data Pemprov Jatim mencatat, jumlah ketersediaan ternak siap potong di Jatim tahun ini mencapai 1,2 juta ekor. Populasi sapi sendiri tercatat sebanyak 5,2 juta ekor baik sapi potong dan perah, dari jumlah ini terdapat ketersediaan sebanyak 441.371 ekor sapi siap potong, tetapi potensi hewan ternak kurban tahun ini sebanyak 108.136 ekor.
Sedangkan populasi kambing di Jatim mencapai 4,3 juta ekor, dan terdapat ketersediaan sebanyak 659.270 ekor kambing siap potong, dengan potensi yang menjadi ternak kurban sebanyak 161.521 ekor.
Sementara populasi domba di Jatim mencapai 1,4 juta ekor, dengan ketersediaan 490.878 ekor domba siap potong, dan yang menjadi potensi kurban sebanyak 120.265 ekor.
Khusus potensi hewan kurban tahun ini mencapai 432.845 ekor, dengan rincian sapi sebanyak 87.965 ekor atau naik dibandingkan 2021 yakni 70.961 ekor, dan kambing tahun ini sebanyak 296.349 ekor atau naik dari 2021 sebanyak 276.987 ekor, dan domba sebanyak 48.531 ekor tahun ini atau sama seperti tahun lalu.
Khofifah menambahkan, masalah PMK menjadi perhatian serius semua pihak sebab memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat khususnya peternak.
“Untuk itu betul-betul langkah promotif, preventif, sampai dengan langkah kuratif dan rehabilitatif penanganan PMK ini harus dilakukan. Termasuk panduan sederhana penanganan PMK bagi para peternak harus disosialisasikan lebih luas,” imbuhnya.
Diketahui hingga 29 Mei 2022, jumlah kasus PMK di Jatim telah mencapai 17.934 ekor yang tersebar di 25 kabupaten/kota di Jatim. Dari jumlah tersebut, sebanyak 15.521 ekor sapi dilaporkan sakit, 2.289 ekor sembuh, dan 124 ekor mati.
Wilayah wabah di Jatim yakni Lamongan, Gresik, Mojokerto, dan Sidoarjo. Kemudian wilayah tertular yakni Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Jombang, Batu, Jember, Magetan, Surabaya, Kota Malang, Kota Probolinggo, Tuban, Bojonegoro, Bangkalan, Kabupaten Madiun, Bondowoso, Sumenep, Sampang, Kediri, Nganjuk, dan Ponorogo.
Kemudian wilayah terduga yakni Pacitan, Kabupaten Blitar, Kota Kediri dan Situbondo. Sedangkan Wilayah bebas PMK yakni Pamekasan, Banyuwangi, Kota Pasuruan, Kota Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kota Madiun, Ngawi dan Kota Mojokerto.